Kedua peneliti menilai perbedaan ekspresi dengan sistem pengkodean yang dirancang khusus untuk kucing, yang disebut Cat Facial Action Coding System, dan melihat jumlah dan jenis gerakan otot wajah. Studi tersebut menambahkan bahwa gerakan otot yang berhubungan dengan proses biologis seperti bernapas dan menguap tidak dimasukkan.
Meskipun mereka tidak dapat memberikan arti pada setiap ekspresi yang mereka rekam, Florkiewicz dan Scott menemukan bahwa 45,7% ekspresi berkode bersifat ramah, sementara 37% bersifat agresif.
Makalah tersebut merinci bahwa ekspresi ramah ditunjukkan ketika telinga dan kumis bergerak maju sementara mata tertutup, dan kucing yang agresif memiliki pupil yang menyempit, telinga menempel rata ke kepala, dan bibir yang menggesek lidah.
“Harapan kami adalah memperluas ukuran sampel untuk memasukkan kucing yang tinggal di lokasi lain dan melihat ekspresi wajah kucing yang tinggal di rumah dengan banyak kucing, koloni liar dan seterusnya,” kata Florkiewicz.
Tujuan lain di masa depan adalah melakukan studi lanjutan untuk menentukan arti dari ungkapan-ungkapan tersebut.
(Susi Susanti)