Dari Rafah, para WNI kemudian menempuh perjalanan sejauh sekira 367 km, selama 7 jam, ke Kairo dimana mereka saat ini berada. Dari Kairo, para WNI akan memutuskan apakah akan pulang ke Indonesia atau ke negara lain.
Menurut Menlu RI, proses evakuasi ini dipersulitr tak hanya oleh situasi keamanan di Gaza, dimana pengeboman oleh tentara Israel terus terjadi dan pertempuran masih berlangsung, namun juga karena tidak stabilnya sambungan komunikasi.
“Yang lebih menyulitkan dari proses evakuasi ini antara lain adalah karena komunikasi selalu on and off (putus sambung). Sambungan komunikasi kadang dapat dipergunakan dan kadang dalam banyak waktu tidak dapat dipergunakan,” kata Retno.
Sambungan komunikasi yang tak stabil ini juga menyulitkan pihak Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) untuk memastikan kondisi para WNI di Gaza.
Selain itu, Menlu RI menjelaskan bahwa evakuasi WNI dari Gaza tidak seperti proses evakuasi lainnya, yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.