Polusi Udara Parah, Sekolah Dasar di Delhi Tutup Selama 2 Hari

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 03 November 2023 14:38 WIB
Sekolah Dasar di Delhi ditutup selama 2 hari karena kualitas udara memburuk (Foto: HT Photo)
Share :

DELHI - Pihak berwenang di ibu kota India, Delhi, telah menutup semua sekolah dasar (SD) selama dua hari di tengah memburuknya tingkat polusi udara.

Kualitas udara di kota tersebut turun ke tingkat parah untuk pertama kalinya pada musim ini pada Kamis (2/11/2023).

Para ilmuwan mengatakan kondisi ini diperkirakan akan semakin memburuk dalam dua minggu ke depan.

Menteri Lingkungan Hidup Delhi telah mengadakan pertemuan darurat untuk meninjau situasi tersebut. Ibu kotanya adalah salah satu kota paling tercemar di dunia.

Udara Delhi berubah menjadi sangat beracun di musim dingin karena berbagai faktor, termasuk pembakaran sisa tanaman oleh petani, kecepatan angin rendah, dan ledakan petasan selama festival.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Komite Pengendalian Polusi Delhi, polusi udara kota ini mencapai puncaknya pada tanggal 1-15 November ketika jumlah insiden pembakaran tunggul di negara bagian tetangga Punjab dan Haryana meningkat.

Data pemerintah mencatat pada Kamis (2/11/2023) malam, konsentrasi PM2.5 – partikel halus yang dapat menyumbat paru-paru dan menyebabkan sejumlah penyakit – melebihi batas aman 60 mikrogram per meter kubik sebanyak tujuh hingga delapan kali lipat di beberapa wilayah kota dan pinggiran kota.

Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal segera mengumumkan bahwa semua sekolah dasar negeri dan swasta di kota itu akan tetap tutup pada Jumat (3/11/2023) dan Sabtu (4/11/2023).

Sebagai bagian dari fase ketiga Rencana Aksi Respons Bertingkat untuk memerangi dampak peningkatan polusi, panel kendali polusi pusat memerintahkan pelarangan segera terhadap pekerjaan konstruksi yang tidak penting di kota tersebut.

Pada fase kedua yang dilaksanakan minggu lalu, semua layanan transportasi umum, termasuk metro Delhi dan layanan bus listrik, telah diinstruksikan untuk meningkatkan frekuensinya guna mengurangi emisi kendaraan.

Bulan lalu, pemerintah Delhi memberlakukan larangan menyeluruh terhadap pembuatan, penjualan, dan penggunaan petasan di dalam kota. Praktik tersebut sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir.

Udara yang tercemar menyebabkan masalah kesehatan yang parah bagi penduduk Delhi setiap tahun.

Para profesional kesehatan melaporkan peningkatan kasus asma dan masalah paru-paru di kalangan anak-anak dan orang lanjut usia karena memburuknya kualitas udara.

“Kami mencatat lonjakan jumlah infeksi bronkitis yang mengiritasi,” terang Jugal Kishore, Kepala departemen pengobatan di Rumah Sakit Safdarjung, kepada kantor berita PTI.

Dia menyarankan orang-orang yang menderita masalah pernapasan untuk tidak keluar rumah kecuali benar-benar diperlukan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya