Pada Minggu (29/10/2023), Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengatakan kejahatan Israel telah melewati garis merah, yang mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan.
Dia menambahkan Washington meminta mereka untuk tidak melakukan apa pun, namun mereka tetap memberikan dukungan luas kepada Israel.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada BBC, tanpa mau disebutkan namanya, pekan lalu, bahwa Nasrallah – yang dikenal karena pidatonya yang anti-Israel dan anti-Amerika – memantau dengan cermat situasi tersebut dan tetap berhubungan terus-menerus dengan pimpinan militer kelompok tersebut, meskipun dia diam di depan umum.
“Hizbullah mengikuti semua rinciannya,” kata sumber itu.
“Mereka selalu membuat perhitungan,” tambahnya.
(Susi Susanti)