GAZA - Ketidakmampuan PBB dalam menekan Israel menghentikan agresi mereka ke Jalur Gaza membuat negara zionis tersebut makin bertindak di luar batas. Terakhir, secara terbuka menargetkan rumah sakit, salah satunya rumah sakit Indonesia.
Tindakan ini dinilai Hamas sebagai bentuk frustasi pasukan pendudukan. Selain rumah sakit Indonesia, Israel juga menyasar Medis Al-Shifa dan Kompleks Medis Al-Quds. Mengutiip Anadolu Agency, middleeastmonitor menyebutkan jika informasi tersebut disampaikan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Haniyeh mengecam penargetan rumah sakit yang terorganisir, termasuk penargetan korban luka di pintu masuk Rumah Sakit Al-Shifa. Dampaknya, seperti disampaikan Kementerian Kesehatan di Gaza jika 13 warga Palestina tewas dan 26 lainnya terluka dalam pemboman Israel yang secara sengaja menjadikan ambulans di depan Kompleks Medis Al-Shifa sebagai target.
Haniyeh mengatakan, tindakan brutal itu menjadi tanda frustasi dari Israel. "Pembantaian-pembantaian ini merupakan ekspresi dari kesulitan yang dialami oleh Pendudukan dan pasukan daratnya, karena mereka menerima serangan perlawanan secara berturut-turut," kata Haniyeh.
Secara khusus, dia menyindir kedatangan Amerika Serikat (AS) justru menjadi lampu hijau negara Adidaya tersebut atas tindakan pendudukan yang dilakukan Israel. menganggap Amerika Serikat dan pemerintah Barat yang mendukung Israel “bertanggung jawab penuh”.
Dia berharap agar negara Islam dan komunitas Arab terus menyuarakan kondisi Palestina dan kekejaman Israel. Sedangkan untuk komunitas internasional Haniyeh menyebutkan adanya tanggung jawab kemanusiaan, moral dan politik dengan mengakhiri kejahatan perang.
Lebih dari 10.700 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 9.240 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel. Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.
(Maruf El Rumi)