JAKARTA- Mengulik pidato menggugah Soekarno tentang kemerdekaan Palestina yang belum banyak orang tahu. Hal itu terjadi pada tahun 1962, saat itu Presiden pertama Indonesia dengan lantang mengatakan bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina.
Maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel. Dukungan Bung Karno terhadap Palestina ditunjukkan saat mulai menggagas Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1953. Dalam forum tersebut, Indonesia dan Pakistan menolak keras diikutsertakannya Israel dalam konferensi tersebut.
"Kolonialisme belum mati, hanya berubah bentuknya. Neokolonialisme itu ada di berbagai penjuru bumi, seperti Vietnam, Palestina, Al-jazair, dan seterusnya," ujar Soekarno.
Tidak hanya itu dia menilai Israel yang didirikan atas bantuan Inggris merupakan bentuk nyata kolonialisme baru yang mengancam perdamaian dunia. Menyikapi hal tersebut, saat penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika (KAA) pada 1955, Soekarno mengundang Palestina meskipun saat itu belum diakui sebagai negara merdeka. Mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini mewakili kepentingan Palestina.
"Kemerdekaan Palestina tak terbantahkan dan selalu konsisten. Bukan sekedar lewat kata-kata, tapi juga dibuktikan melalui tindakan nyata,"bebernya.