PARA pemimpin Arab secara terbuka menekan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Sabtu (4/11/2023) untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza. Desakan itu mencuat beberapa jam setelah warga Palestina mengatakan serangan udara Israel di sebuah sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) -- yang digunakan sebagai tempat berlindung -- menewaskan setidaknya 15 orang.
Blinken secara tegas dan terbuka menolak ide tersebut. Ia menekankan gencatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas yang dapat membuat kelompok tersebut kembali bersatu dan melakukan penyerangan.
Blinken bertemu dengan menteri luar negeri dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Yordania di Amman.
“Saat ini kita harus memastikan perang ini berhenti,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi pada konferensi pers setelahnya, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia.
Blinken mengatakan semua pihak sepakat mengenai perlunya perdamaian dan bahwa status quo di Gaza saat ini tidak dapat dipertahankan. Namun dia mengakui ada perbedaan antara Washington dan para sekutunya.
“Gencatan senjata sekarang hanya akan membuat Hamas tetap bertahan, mampu berkumpul kembali dan mengulangi apa yang terjadi pada 7 Oktober,” kata Blinken.
Blinken dijadwalkan melanjutkan perjalanannya ke Timur Tengah pada Minggu (5/11/2023). Kunjungan tersebut merupakan lawatan kedua Blinken ke wilayah itu sejak konflik Israel-Palestina pecah pada 7 Oktober. Saat itu Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menerobos perbatasan ke Israel, menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang lainnya.