Dalam hal in bisa dipastikan bahwa negara yang kuat pasti memiliki power yang kuat untuk menyatakan respon terkait situasi yang terjadi. Sementara negara lainnya hanya akan menjadi pengekor dari keputusan negara yang memiliki power kuat.
Selain itu, mereka yang berusaha memanipulasi kesadaran internasional dengan menyamakan agresi Rusia dan kejahatan perang dengan tindakan Israel untuk membela penduduknya didorong oleh kecenderungan yang tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, perang Rusia-Ukraina, yang setiap hari menunjukkan pelanggaran besar-besaran terhadap hukum humaniter internasional dan kejahatan perang, mungkin membayangi konflik Israel-Palestina dan menghilangkannya dari perhatian internasional.
(RIN)
(Rani Hardjanti)