LISBON - Perdana Menteri Portugal Antonio Costa mengundurkan diri pada Selasa, (7/11/2023) beberapa jam setelah jaksa menahan kepala stafnya dalam penyelidikan dugaan korupsi dalam penanganan proyek pertambangan litium dan hidrogen oleh pemerintahannya.
Costa, yang menurut jaksa menjadi target penyelidikan terkait, mengumumkan keputusan tersebut dalam pernyataan yang disiarkan televisi setelah bertemu dengan Presiden Marcelo Rebelo de Sousa.
Dia mengatakan hati nuraninya bersih, tetapi dia tidak akan mencalonkan diri sebagai perdana menteri untuk keempat kalinya.
“Martabat fungsi perdana menteri tidak sejalan dengan kecurigaan apa pun mengenai integritasnya, perilaku baiknya, dan terlebih lagi dengan kecurigaan adanya praktik tindakan kriminal,” kata Costa sebagaimana dilansir Reuters.
Sekarang terserah kepada presiden untuk memutuskan apakah akan mengizinkan kelompok Sosialis Costa, yang memiliki mayoritas di parlemen, untuk membentuk pemerintahan baru atau membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu.
Parlemen dijadwalkan melakukan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang anggaran 2024 pada akhir bulan ini. Ada kekhawatiran krisis politik ini dapat berdampak pada persetujuan anggaran serta dimulainya privatisasi maskapai penerbangan nasional Portugal, TAP.
Sebelumnya pada Selasa, Kantor kejaksaan mengatakan bahwa lima orang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan, termasuk Vitor Escaria, kepala staf Costa, yang kantornya telah digeledah bersama dengan beberapa gedung pemerintah.