Aktivis Turki dalam beberapa hari terakhir menyebut kedua perusahaan tersebut dalam postingan media sosial yang menyerukan boikot terhadap barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang mereka pandang mendukung Israel.
Langkah parlemen Turki ini merupakan langkah pertama yang dilakukan pemerintah atau organisasi besar yang menargetkan merek-merek besar global setelah perang selama sebulan antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Di tempat lain, serikat pekerja pelabuhan Barcelona menolak untuk memuat dan membongkar material militer apa pun di tengah perang di Gaza, sementara serikat pekerja transportasi Belgia menolak menangani peralatan militer yang dikirim ke Israel.
Selama sebulan terakhir, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan pemerintahannya mengkritik tajam serangan Israel di Gaza dan dukungan Barat terhadap Yerusalem.
Israel telah membombardir Gaza sejak serangan Hamas di Israel selatan sebulan lalu, ketika para pejuangnya menewaskan 1.400 orang dan menyandera 240 orang.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk sekira 4.100 anak-anak.
Ratusan ribu warga Turki turun ke jalan untuk memprotes operasi Israel di Gaza selama sebulan terakhir.
(Rahman Asmardika)