“Jika perlu, unit semacam itu mungkin diperlukan untuk keluar dan bertugas dalam bencana alam, dan keamanan,” kata dewan junta dalam sebuah perintah sebagaimana dilansir Reuters.
Tin Maung Swe membenarkan perintah tersebut sambil menekankan bahwa situasi di ibu kota, di Myanmar tengah, dalam keadaan tenang.
“Ini adalah rencana untuk membantu jika terjadi keadaan darurat,” katanya kepada Reuters.
Pemerintahan paralel yang dibentuk oleh politisi pro-demokrasi untuk menentang militer, dan bersekutu dengan beberapa faksi pemberontak, telah meluncurkan kampanye "Jalan Menuju Naypyitaw" yang dikatakan bertujuan untuk mengambil kendali ibu kota.
Juru Bicara Junta Zaw Min Tun mengatakan pada Rabu, (15/11/2023) malam bahwa militer menghadapi “serangan hebat dari sejumlah besar tentara pemberontak bersenjata” di Negara Bagian Shan di timur laut, Negara Bagian Kayah di timur dan Negara Bagian Rakhine di barat.