TEL AVIV – Israel adalah salah satu negara terdepan dalam inovasi teknologi militer. Negara Yahudi ini telah memperkuat posisinya dengan mengembangkan dan memproduksi drone cerdas buatannya sendiri.
Tiga drone kecerdasan buatan yang menonjol dalam perlengkapan senjata militer Israel adalah Heron TP, Harop dan Orbiter 2B.
Artikel ini akan membahas spesifikasi dan kegunaan ketiga drone tersebut dalam strategi perang Israel, serta mengungkap bagaimana teknologi ini membentuk lanskap keamanan global.
1. Heron TP
Heron TP (Eitan) adalah drone varian lanjutan dari UAV Heron 1 yang dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries (IAI) untuk memenuhi berbagai kebutuhan misi angkatan bersenjata. Drone ini bertipe MALE, dengan ketinggian menengah dan dapat bertahan dalam waktu lama.
Dilansir dari Airforce Technology, drone ini dirancang untuk misi pengintaian jarak jauh dan pengawasan udara dalam. Mampu membawa beragam muatan misi, termasuk sensor canggih dan muatan serangan.
Heron bernavigasi menggunakan perangkat GPS internal, dan profil penerbangan yang telah diprogram sebelumnya, pengalihan manual dari stasiun kontrol darat, atau kombinasi keduanya.
Sistem ini dapat secara otomatis kembali ke markas dan mendarat jika terjadi gangguan komunikasi dengan stasiun darat. Sistem ini memiliki kemampuan peluncuran dan pemulihan otomatis (ALR) dan mampu bertahan di segala cuaca.
Heron dapat membawa serangkaian sensor, termasuk kamera inframerah, sistem intelijen (COMINT dan ELINT), dan berbagai sistem radar, dengan berat total hingga 250 kg (550 lb). Heron juga mampu melakukan akuisisi target dan penyesuaian artileri.
2. Harop
Harop adalah senjata pengintai Israel yang dibuat oleh IAI. Senjata jenis ini sering disebut “drone bunuh diri”. Ia dirancang antara tahun 2001 dan 2003 dan pertama kali diungkap ke publik di India pada 2009.
Drone Harop adalah versi yang lebih besar dari IAI Harpy, salah satu amunisi pengintai pertama di dunia yang dikembangkan pada akhir Perang Dingin. Harop selalu digadang-gadang sebagai Harpy 2.
Fungsi utama Harop adalah digunakan untuk misi penyerangan, namun memiliki kemampuan yang sangat baik untuk misi pengintaian. Jam terbangnya bertahan selama 6 jam berturut-turut hingga jarak 1.000 km, memungkinkannya menembus jauh ke dalam wilayah musuh dan mencari target bernilai tinggi.
Dikutip dari Military Today, Harop dapat dikendalikan dari darat. Detektor radarnya berfungsi untuk mendeteksi target yang memancarkan gelombang radio. Dalam mode ini, rudal ini beroperasi dengan cara yang sama seperti rudal anti-radiasi.
3. Orbiter 2B
Drone buatan Israel ini merupakan drone jenis pengintai ringan yang dikembangkan oleh Aeronautics Defense Systems. Drone ini memiliki panjang 1,5 meter, lebar 2,5 meter dan berat 15 kilogram. Orbiter 2B dapat terbang selama 2 jam dengan jarak tempuh 38 kilometer.
Orbiter 2B biasanya digunakan untuk pengintaian taktis, pengawasan perbatasan, dan mendukung operasi pasukan darat. Drone ini memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi visual dan intelijen di area target karena dilengkapi dengan kamera optik dan sensor inframerah.
Spesifikasi drone buatan Israel ini dapat berubah seiring berjalannya waktu dengan perkembangan teknologi dan perubahan desain. Mungkin di masa depan drone-drone tersebut akan mengalami perubahan model dan berfungsi lebih canggih untuk melemahkan musuh.
(Rahman Asmardika)