MALANG - Marsekal Pertama (Marsma) TNI Anumerta Subhan menjadi satu dari empat korban pesawat yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur.
Sosok kelahiran Pamekasan ini menerima penghargaan kenaikan pangkat luar biasa karena meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Sebelumnya, Subhan berpangkat Kolonel dan menjabat sebagai Komandan Wings II Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Subhan sempat membawa misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina, beberapa waktu lalu. Ia memimpin pesawat berisikan bantuan yang dikirim dari Lanud Abdulrahman Saleh Malang.
Almarhum Marsma TNI Anumerta Subhan meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak. Tampak isak tangis keluarga almarhum Subhan mengiringi pemakamannya pada Jumat sekitar pukul 10.47 WIB.
Kadispen TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menyatakan, bila ia mengenal betul sosok Subhan yang menjadi juniornya. Sosoknya menjadi perhatian sekitar dua pekan lalu, karena memimpin misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina.
"Tepat sekitar seminggu dua minggu yang lalu, kita melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina ke Bandara El Arish Sinai Mesir di dekat Gaza (Palestina), dan kebetulan pimpinan rombongannya adalah Marsekal Pertama Anumerta Subhan, sebagai Danwing di Malang ini," ucap Agung Sasongkojati, seusai pemakaman di TMP Surapati, Malang, Jumat (17/11/2023).
Agung mengaku sebelum Subhan memimpin misi kemanusiaan penerbangan bantuan ke Palestina juga telah mengenal dalam sosok pria kelahiran Pamekasan, Madura ini. Di mana, Subhan disebut Agung, pernah menjadi siswanya ketika di institusi pendidikan militer.
"Saya mengenal dengan baik, karena kebetulan beberapa tahun yang lampau, saya sempat di institusi pendidikan dan beliau adalah siswa saya, dan itulah siswa yang sangat cemerlang, sangat smart dan itu sebetulnya calon pimpinan kita di masa depan," pungkasnya.