JAKARTA - Wakil Presiden ke-11 Republik Indonesia, Boediono, menjadi sorotan publik setelah menerima kunjungan dari calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Pertemuan strategis tersebut berlangsung di kediaman Boediono di Jalan Jambu 11, Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Jumat (24/11/2023).
Ganjar Pranowo tiba dengan penuh kesopanan mengenakan batik hitam corak putih, sementara Boediono menjawab kedatangannya dengan kemeja batik berwarna biru. Keduanya tampak akrab, dengan senyuman hangat dan sapaan ramah, menciptakan atmosfer keakraban di antara mereka. Pertemuan ini, meskipun tertutup, menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, menciptakan dinamika baru di panggung politik Indonesia.
Boediono, seorang tokoh yang pernah menduduki posisi Menteri Keuangan, membawa latar belakang ekonomi yang kuat dan kredibilitas yang tinggi di dunia politik. Dalam pertemuan ini, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden yang berpasangan dengan Mahfud MD ini, tampaknya menggandeng pengalaman dan kearifan Boediono untuk memperkuat strategi politiknya. Pakaian batik sederhana yang dikenakan oleh Ganjar dan Boediono mencerminkan kerendahan hati dan kesederhanaan dalam menjalin dialog politik yang konstruktif.
Pertemuan kedua tokoh ini menciptakan antisipasi dan spekulasi di tengah publik Indonesia. Apa yang dibahas dalam pertemuan tertutup mereka? Bagaimana kolaborasi ini akan mempengaruhi dinamika politik menjelang pemilihan presiden? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi teka-teki yang menambah ketegangan seputar langkah strategis Ganjar Pranowo.
Dengan latar belakang Boediono yang kuat, publik pun menjadi semakin penasaran tentang arah dan dampak dari kolaborasi ini. Siapakah sosok yang ditemui Ganjar Pranowo ini? Untuk mengungkapnya, mari kita simak profil dari Boediono yang dirangkum dari berbagai sumber.
Mengenal Boediono, Wakil Presiden Ke-11 RI yang Ditemui Ganjar Pranowo
Boediono, lahir pada 25 Februari 1943, menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-11 dari 20 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014, dipilih bersama Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pilpres 2009. Sebelumnya, Boediono meniti karier impresif sebagai Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Ia juga dikenal sebagai "The man to get the job done" oleh rekan-rekannya.
Masa kecil Boediono dihabiskan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan pendidikan tingginya ditempuh di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, serta Universitas Western Australia dan Universitas Monash. Boediono, yang menikah dengan Herawati dan memiliki dua anak, Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan, telah memperoleh berbagai penghargaan, termasuk Bintang Mahaputra Adipradana dan "Distinguished International Alumnus Award" dari University of Western Australia.
Karir politiknya dimulai pada tahun 1998 sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, dan kemudian sebagai Menteri Keuangan pada tahun 2001. Ia berhasil membawa Indonesia keluar dari bantuan Dana Moneter Internasional dan memperkuat stabilitas makroekonomi di Kabinet Gotong Royong. Pada tahun 2005, Boediono dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Pada 2008, ia diangkat sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Boediono memiliki dampak yang signifikan dalam penyelesaian BLBI, menyelamatkan perekonomian Indonesia pasca krisis. Meskipun ada kritik terkait kebijakannya, seperti pandangan kontroversial mengenai subsidi dan kritikan terhadap pendekatan neoliberal, Boediono tetap dianggap sebagai sosok yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi.
Melalui pertemuan dengan Ganjar Pranowo, Boediono kini menjadi pusat perhatian sebagai tokoh yang mungkin memainkan peran penting dalam dinamika politik Indonesia ke depan.
(Angkasa Yudhistira)