PARA jurnalis yang bertugas mengawal segala kegiatan di lingkungan Istana dan Sekretariat Wakil Presiden pada periode Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Boediono, punya tanda tanya besar setiap kali menjalankan tugas di Jalan Medan Merdeka Selatan. Terutama bagi mereka yang sudah "berkantor" di sana sejak Jusuf Kalla menempati kantor yang kini kosong itu.
Boediono "ditarik" ke kawasan Istana Negara di masa awal pemerintahan SBY pada periode kedua. Alasannya, agar SBY mudah berkoordinasi dengan wakilnya itu. Jadilah akhirnya kantor Boediono dipindah ke bekas Kantor Dewan Pertimbangan Agung di Jalan Veteran. Seketika itu juga kantor Boediono di Jalan Medan Merdeka Selatan menjadi sepi. Nyaris tak ada kegiatan Wakil Presiden yang bisa diliput para awak media massa. Kata sebagian wartawan, suasana repot dan keteteran menampung bahan berita di masa JK, tak terasa lagi.
Namun sebelum Boediono "mengungsi" lantaran kantornya juga disebut-sebut bakal direnovasi, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu pun jarang menyuguhkan acara-acara yang bisa jadi santapan para wartawan. "Bapak belum ada agenda, sementara internal," demikian jawaban yang kerap diperoleh para wartawan yang menanyakan agenda Boediono kepada Biro Pers.
"Senin sampai Kamis kan Bapak di Merdeka Utara, kalau Jumat ada di Merdeka Selatan," ujar seseorang yang selalu mengekor di belakang Boediono kepada Okezone.
Di tengah-tengah para Deputi Wapres, Kepala Biro, dan puluhan wartawan, Boediono secara mengejutkan menjawab kegelisahan para wartawan itu. "Saya mohon maaf kalau selama ini jarang ada kegiatan yang melibatkan teman-teman wartawan. Lebih sering acara internal. Ya saya bilang internal karena memang internal. Kalau tidak ada apa-apa ya saya bilang saja internal," tutur Boediono sambil tersenyum, di tengah keheningan malam di teras belakang Kantor Utama Istana Kepresidenan Cipanas, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Sebagian wartawan yang duduk dekat dengan Boediono mengangguk-angguk. Para Deputi dan Kepala Biro tak berekspresi.
Ucapan itu dilontarkan Boediono di akhir sambutannya saat bersantai bersama para wartawan. Acara serupa sudah empat kali digelar di Istana Kepresidenan Bogor dan Cipanas. Boediono selalu terlihat berusaha memanfaatkan momen tahunan tersebut untuk berbaur dengan para wartawan. Ayah dua anak itu selalu mengajak para wartawan jalan pagi dan main tenis bersama, kemudian ikut menyaksikan berbagai kegiatan yang melibatkan para stafnya, Paspampres, dan wartawan. Sementara cucu-cucunya menyibukkan Paspampres dengan berlari di sekitar kolam tengah Istana Cipanas.
Namun, akhir pekan lalu Ibu Herawati Boediono tak ikut jalan santai menyusuri hutan lindung yang ada di dalam kawasan Istana Cipanas. Sebagian staf menyebutkan Ibu Herawati kurang fit, yang lain hanya menjawab, "Ibu ada di dalam." Mungkin ada acara internal.
(Lamtiur Kristin Natalia Malau)