Yenny Wahid Terus Bergerak Menangkan Ganjar-Mahfud, Blusukan Temui Arek-Arek Milenial Surabaya

Angkasa Yudhistira, Jurnalis
Minggu 26 November 2023 05:43 WIB
Yenny Wahid temui arek-arek milenial Surabaya (Foto: Istimewa)
Share :

SURABAYA - Zannuba Ariffah Chafsoh yang dikenal dengan Yenny Wahid, putri dari Presiden ke-4 RI KH Aburrahman Wahid aslias Gus Dur, terus bergerak untuk memenangkan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3, yang diusung Partai Perindo, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pilpres 2024. Terbaru, Yenny menyapa arek-arek milenial di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 24 November 2023, malam.

Ia nampak berbaur dengan anak-anak milenial di lesehan daerah Simpang Dukuh, Kota Surabaya. Yenny Wahid dengan santai bercengkrama menyerap aspirasi, masukan dari berbagai saran dari anak-anak muda Surabaya itu. Di antara mereka terlihat Billy Handiwiyanto, Koordinator Komunitas Milenial Ganjar (Kolega).

Melihat antusiasme mereka, Yenny menyatakan optimistis pasangan Ganjar-Mahfud akan mendapatkan suara signifikan dari kalangan anak-anak muda di Pilpres 2024.

"Kalau saya sih cukup optimis. Saya targetnya suara Islam dan menggarap suara anak muda (milenial dan Gen Z). Jadi, dua ini yang saya garap," kata Yenny Wahid, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (26/11/2023).

Ia mengaku sudah empat hari ini keliling Jawa Timur untuk konsolidasi gerakan dan penyamaan persepsi guna pemenangan Ganjar-Mahfud, terutama di basis-basis pesantren. "Hasilnya sih menggembirakan," cetus Yenny Wahid.

"Kalau suara nasionalis kan sudah jelas digarap oleh PDIP," sambung dia.

Sebelum ke Surabaya, Yenny keliling di Tapal Kuda sejak 21-24 November 2023 mulai Lumajang, Jember, Situbondo hingga Probolinggo.

Bidik Kalangan Milenial Santri

Yenny lebih fokus membidik anak-anak muda atau milenial di kalangan santri. Sejumlah program Ganjar-Mahfud pun sudah disiapkan untuk mereka.

"Misalnya bea siswa yang lebih banyak lagi untuk santri, karena saat ini memang ada bea siswa untuk masyarakat umum, tapi santri kadang-kadang susah untuk bersaing, karena ada beberapa Pondok Pesantren yang ijazahnya tidak diterima," terang wanita kelahiran Jombang 49 tahun silam ini.

Melihat fenomena itu, Ganjar-Mahfud membawa program untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. "Misalnya untuk menyamakan ijazah, agar semua ijazah dari pesantren bisa diterima baik," ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya