Warga Palestina di Timur Tengah, Di Mana dan Bagaimana Mereka Tinggal?

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 30 November 2023 14:28 WIB
Warga Palestina di Timur Tengah, di mana dan bagaimana mereka tinggal? (Foto: Anadolu Agency/picture alliance)
Share :

Warga Palestina di Suriah

UNRWA mengelola sembilan kamp pengungsi resmi dan tiga kamp pengungsi tidak resmi untuk 438.000 pengungsi Palestina di Suriah.

Perang saudara di Suriah telah memperburuk situasi para pengungsi dalam 12 tahun terakhir, dan infrastruktur bantuan telah rusak parah.

Pada tahun 2021, survei UNRWA menunjukkan bahwa 82% orang yang menerima bantuan tunai hidup dalam kemiskinan absolut, dan sekitar 120.000 pengungsi Palestina sekali lagi mencari perlindungan di negara-negara tetangga.

Warga Palestina di Israel, Tepi Barat dan Gaza

Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, atau PCBS, 154.900 warga Palestina tetap berada di Israel setelah Nakba pada tahun 1948.

Biro Pusat Statistik Israel mencatat pada 2020, jumlah ini meningkat sepuluh kali lipat menjadi lebih dari 1,5 juta orang, atau sekitar 17% dari total penduduk Israel.

Ada berbagai macam istilah untuk orang-orang Palestina ini, yang sering disebut sebagai orang Arab Israel atau warga Arab Israel.

“Bagi sebagian orang, yang lebih diutamakan adalah warga negara Palestina di Israel,” kata Amjad Iraqi, editor senior di Majalah Israel +972 dan analis politik di Jaringan Kebijakan Palestina Al Shabaka, yang juga merupakan warga negara Palestina, kepada DW.

"'Arab Israel' memiliki sejarah yang sengaja digunakan untuk meniadakan ke-Palestinaan," lanjutnya.

Dia menjelaskan dibandingkan dengan sekitar 3 juta warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan 2,2 juta warga Palestina di Gaza, warga negara Arab di Israel diberi hak istimewa secara hukum, meskipun mereka tetap memiliki hak istimewa secara hukum. "status kelas dua" berhadapan dengan warga negara Yahudi. Sebagian besar dari pengungsi ini adalah pengungsi yang diakui UNRWA.

“Kami memang melihat adanya peningkatan integrasi ekonomi dan sosio-politik, namun konflik politik antara warga Yahudi dan Arab Israel meningkat seiring dengan menguatnya kelompok sayap kanan radikal Israel,” lanjutnya.

Dia mengatakan bahwa dia menganggapnya sebagai hal yang luar biasa bahwa setelah tanggal 7 Oktober, di dunia Arab, orang-orang Palestina di Israel secara jelas menjauhkan diri dari serangan teroris oleh Hamas.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya