2. Bisa berakibat mengganggu stabilitas
Mesir khawatir bahwa eksodus massal dari Gaza dapat membawa Hamas atau kelompok militan Palestina lainnya ke wilayahnya, khususnya dapat mengganggu stabilitas di Sinai.
Mesir telah mendukung blokade Israel di Gaza sejak Hamas mengambil alih wilayah tersebut pada 2007 dan ketat mengendalikan masuknya material dan lalu lintas warga sipil.
Pemberontakan di Sinai sebelumnya telah menjadi perhatian keamanan bagi Mesir, dan Presiden el-Sissi memperingatkan bahwa kehadiran militan Palestina di Sinai dapat mengakibatkan hancurnya perjanjian damai antara Mesir dan Israel tahun 1979.
El-Sisi menyatakan bahwa jika Sinai menjadi basis serangan terhadap Israel, Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri, dan ini dapat mengancam perdamaian yang telah dicapai antara Mesir dan Israel.
3. Takut akan terjadi perpindahan permanen
Isu ini menyoroti kekhawatiran bahwa konflik di Gaza dapat menyebabkan gelombang baru pengungsian permanen dari tanah yang diharapkan menjadi tempat pendirian negara bagi warga Palestina di masa mendatang.
Sebanyak 700.000 warga Palestina, hampir setengah dari populasi Arab di wilayah Palestina yang dikuasai Inggris, kehilangan hak dan menjadi pengungsi dalam perang tahun 1948 terkait pendirian Israel. Kejadian tersebut dikenal sebagai Nakba, yang berarti "bencana" dalam bahasa Arab.