"Bahkan banyak perempuan-perempuan baru memulai usaha. Ternyata, yang mereka butuhkan itu enggak banyak, 'pak, modal saya tiap hari butuh sejuta saja, dua juta saja'. Maka kemudian kami kasih suku bunga rendah," tutur Ganjar.
"Suku bunganya 2 persen. Mahal apa murah? Bukan murah bu, itu murah banget. Setahun 2 persen. Dan ibu-ibu yang di pasar yang memanfaatkan. Inilah tindakan khusus untuk perempuan," tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)