Alam Ganjar Takjub dengan Keindahan Kompleks Pemakaman Masyarakat Londa Toraja

Widya Michella, Jurnalis
Minggu 03 Desember 2023 20:30 WIB
Alam Ganjar takjub dengan keindahan Londa Toraja. (MPI)
Share :

 

TORAJA - Pada hari ketiga kunjungan ke Sulawesi Selatan (Sulsel), putra Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh, Muhammad Zinedine Alam Ganjar menyambangi Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Minggu (3/12/2023).

Dalam kunjungannya ke tanah Tondok Lepongan Bulan Tana Matari Allo, Alam berkesempatan mengunjungi sejumlah spot budaya dan bertemu tokoh masyarakat serta pelaku industri yang terlibat di wilayah tersebut.

Tempat pertama yang dikunjunginya adalah Londa, yang terletak di Tadongkon, Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Londa, bagi masyarakat setempat merupakan tempat yang diperuntukkan penyimpanan jenazah khusus bagi para leluhur Toraja dan keturunannya.

Goa ini berada di sisi bukit batu terjal yang ketinggiannya di atas bukit. Dahulu, sebelum masuknya agama Islam dan Kristen di Tana Toraja, penduduk setempat sudah menganut kepercayaan warisan nenek moyang yang disebut Aluk Todolo atau Alukta. Kepercayaan Alukta inilah yang melandasi ritual adat dan tradisi masyarakat Toraja.

Alam ditemani salah seorang Putra Kepala Suku bernama Noy menceritakan sejarah tradisi goa yang diperuntukkan sebagai penyimpanan jenazah tersebut.

"Sejarah Londa itu kuburan alam yang dicari nenek moyang untuk menghindari tanah pertanian, makannya mereka cari goa untuk tempat kuburan," kata Noy.

Berbeda dengan kuburan pada umumnya, masyarakat Toraja menaruh jasad orang yang sudah meninggal bukan dikuburkan di bawah tanah, melainkan di simpan di goa-goa, salah satunya Londa.

Hal tersebut, menurut Noy, agar memudahkan sanak keluarga yang ingin melihat jasad fisik dari orang yang sudah meninggal.

"Kalau orang di taruh di situ (goa) sudah di kubur namanya, tapi orang Toraja itu karena masih pengen liat keluarganya, misalkan mau ziarah, lebih gampang di lihat, makannya cari gua yang seperti itu supaya lebih cepat di lihat, mereka gak mau di kubur karena tidak kelihatan," ungkap Noy.

Tradisi ini bahkan sudah berlangsung sejak ratusan bahkan ribuan tahun.

"Itu dia masih sayang keluarganya makannya mereka kasih makanan dan minuman, rokok kadang mereka kasih uang, koin koin seperti itu," lanjut Noy.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya