“Maka untuk bisa tahu peran Diponegoro, kita tidak harus hidup dalam era Diponegoro pada 1825-1830. Kita tetap bisa mempelajari apa yang terjadi pada masa itu,” kata Ganjar.
Dengan mempelajari sejarah bangsa Indonesia dan sejarah dunia, anak-anak muda dapat memahami konteks peristiwa yang terjadi di masa lalu dan mengambil hikmah kebijaksanaan dari situ. Tak hanya itu, generasi muda bisa belajar dari peristiwa sejarah agar tak mengulang kesalahan yang pernah terjadi.
“Tidak hanya cerita tentang waktu, ada cerita sebab-musabab di belakangnya. Maka orang bisa mengambil kebijaksanaan dari sejarah masa lalu. Dengan membaca kita bisa banyak tahu. Jangan sampai terulang kembali sejarah masa lalu yang kelam karena kita belajar sejarah,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)