Atikoh kemudian memberikan responsnya. Ia mengatakan, jika bisnis UMKM dengan memanfaatkan media sosial diperlukan cara-cara yang menarik. Misalnya dengan cara memotret produk dengan angle yang pas.
"Yang pertama ibu kalau kita merambah bisnis di sosial media, tentu dengan cara yang menarik cara yang menarik. Mungkin dari sisi angle itu, dari sisi penampakanya, penyinarannya, teknik untuk memotretnya itu mungkin bisa diajari oleh yang muda-muda. Karena posisi (saat mengambil gambar) juga akan berpengaruh," katanya.
BACA JUGA:
Kemudian narasi dalam mempromosikan produknya juga haruslah tidak terlihat kaku. Atikoh menyarankan, pelaku UMKM bisa juga memanfaatkan promosi melalui influencer lokal.
"Mungkin juga bisa dipromosikan oleh influencer lokal, itu juga penting. Dengan memiliki banyak follower, (dia) memberikan testimoni produk-produk kita, kemudian bagaimana kita memanfaatkan platform-platform yang ada," ujarnya.
BACA JUGA:
"Apakah ini sebatas di sosial media delivery atau mau masuk ke marketplace. Ke marketplace itu sebenarnya lebih kompetitif juga asal kita juga sangat yakin dengan produk kita. Karena kalau bisnis online itu dasarnya kepercayaan, trust. Misalnya janji hari ini dikirim, ya harus dikirim," sambungnya.
Lebih lanjut, tak hanya memanfaatkan sarana media sosial, para pelaku UMKM diminta aktif mengikuti berbagai macam pelatihan hingga pameran.
"Mengikuti pameran juga perlu. Karena sebaiknya itu, selain kita bisa melakukan pemasaran di sosial media, juga sebagian di customer itu sudah mengenal produk kita. Nanti repeat ordernya bisa lewat online," pungkasnya.
(Nanda Aria)