GAZA – Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Senin (4/12/2023) mengatakan investigasi militer Israel atas kegagalan 7 Oktober akan mencakup penilaian terhadap keputusan untuk memindahkan pasukan bala bantuan dari perbatasan Gaza ke Tepi Barat pada hari-hari sebelum serangan Hamas.
“Pasukan memang telah dipindahkan,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari, dikutip CNN,
“Dan saya katakan bahwa hal ini akan dibahas dalam tinjauan operasional, dan jawaban akan sepenuhnya diberikan kepada publik,” lanjutnya.
Hagari mengatakan bahwa militer tidak akan menunda penyelidikan “sampai perang berakhir.”
Kantor perdana menteri secara konsisten mengatakan bahwa kegagalan perlu diselidiki, namun ini bukan saat yang tepat.
Channel 11 Israel – lembaga penyiaran publik negara itu – melaporkan pada Minggu (3/12/2023) bahwa lebih dari 100 pasukan tempur tambahan pada 5 Oktober dipindahkan dari dekat perbatasan Gaza ke Tepi Barat, bertepatan dengan Hari Raya Agung Yahudi.
Laporan tersebut muncul setelah berminggu-minggu spekulasi di media Israel dan bantahan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Ketika ditanya tentang pemindahan tersebut, Hagari mengatakan bahwa keputusan rotasi dibuat setiap akhir pekan, sesuai dengan penilaian situasional Staf Umum, mengenai di mana akan mengerahkan pasukan cadangan, sehubungan dengan ancaman yang ada.
“Kami akan menyelidiki masalah ini,” katanya.
Seperti diketahui serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu langsung dibalas dengan serangan Israel yang membabi buta. Israel membombardir Gaza dari seluruh sisi, termasuk mengebom pemukiman, tempat mengungsi hingga fasilitas Kesehatan.
Kedua pihak yakni Israel dan Hamas sempat melakukan gencatan senjata selama enam hari. Setelah itu, militer Israel kembali melakukan serangan yang semakin intensif.
Seperti diketahui, IDF memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan sebagian besar Jalur Gaza, termasuk beberapa lingkungan di bagian selatan setelah mereka melanjutkan serangan militernya pada akhir pekan.
IDF memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan sebagian besar Jalur Gaza, termasuk sejumlah lingkungan di bagian selatan wilayah tersebut, setelah mereka melanjutkan serangan militer di sana.
(Susi Susanti)