Mengapa Bendera Negara-Negara Arab Mirip?

Salsabila Fitirah Puteri, Jurnalis
Selasa 05 Desember 2023 14:29 WIB
Bendera Arab Saudi dan Iran. (Foto: Reuters)
Share :

SELAMA beberapa dekade, telah terlihat pola menarik dalam desain bendera negara-negara Arab, dengan banyak di antaranya membagi warna yang serupa, yaitu merah, hitam, hijau, dan putih. Fenomena ini mengundang rasa ingin tahu, mengapa empat warna ini menjadi pilihan umum dalam merancang bendera di kawasan ini?

Sejumlah besar bendera di kawasan ini telah mengalami perubahan seiring perubahan pemerintahan, perang, dan dinamika politik yang berubah selama satu abad terakhir.

Meskipun demikian, ada juga bendera yang tetap tidak berubah, seperti bendera Uni Emirat Arab (UEA) yang telah konsisten sejak negara itu didirikan lebih dari 50 tahun yang lalu.

Bendera seringkali mencerminkan kesamaan regional, seperti salib Skandinavia atau beragam warna pada bendera Afrika, seperti yang dijelaskan oleh Profesor Elie Podeh, seorang pengajar di Departemen Studi Islam dan Timur Tengah di Universitas Ibrani Yerusalem.

Pertanyaannya, mengapa empat warna yang sama seringkali muncul dalam bendera negara-negara Arab?

Banyak alasan yang muncul untuk menjelaskan pemilihan keempat warna pan-Arab ini, yang dikaitkan dengan berbagai periode sejarah Arab.

Warna hitam dikaitkan dengan kekhalifahan Rashidun dan Abbasiyah, putih mewakili masa Bani Umayyah, hijau terkait dengan Dinasti Fatimiyah, dan merah diasosiasikan dengan Dinasti Hashemite yang juga melibatkan Nabi Muhammad dan Islam secara keseluruhan.

Dilansir dari the National News, salah satu teori lain yang muncul berasal dari abad ke-14 oleh penyair Irak Safi al-Din al-Hilli.

Menurutnya, "Putihlah tindakan kita, hitamkan pertempuran kita, hijaukan ladang kita, dan merahkan pedang kita."

Gabungan warna-warna ini pertama kali terlihat pada 1916 pada bendera Pemberontakan Arab melawan Kekaisaran Ottoman, yang dirancang oleh diplomat Inggris Sir Mark Sykes.

“Ada kesamaan tertentu di antara banyak negara Arab,” kata Prof Podeh kepada The National.

Hal ini menandakan adanya simbolisme tertentu, ada keterkaitan, persamaan, ada kesamaan masyarakat di daerah sekarang, yang bukan hanya bahasa Arab.

Hal ini juga sangat relevan bagi UEA karena benderanya terdiri dari warna tradisional Arab.

Ketika kita berbicara tentang warna tradisional Arab, yang dimaksud bukan hanya warna pan-Arab, tapi juga warna Islami.

Dimana hal ini kembali ke Nabi Muhammad, hijau dan merah ke Ottoman. Ini sangat relevan dengan sejarah dan identitas. Namun seiring berjalannya waktu, banyak perubahan telah terjadi pada bendera-bendera wilayah.

Saat ini, beberapa negara seperti Irak, Suriah, dan Lebanon mengalami perubahan bendera, meskipun ada pengecualian seperti Yordania dan UEA yang tetap mempertahankan identitas visual mereka.

Bahkan Mesir, sebagai negara terbesar, telah mengalami perubahan bendera seiring berjalannya waktu, menunjukkan bahwa simbolisme pada bendera bisa berubah tergantung pada narasi yang diusung oleh pemerintah. Hal ini menjadi hal yang umum di dunia Arab.

Dalam Liga Arab yang terdiri dari 22 anggota, sepuluh di antaranya menggunakan warna hijau, putih, hitam, dan merah.

Sementara itu, dari 12 anggota lainnya, sebagian besar menggunakan salah satu dari empat warna tersebut, terutama merah atau hijau.

Ada juga sembilan negara yang memilih untuk menyematkan simbol-simbol Islam pada bendera mereka, seperti bintang, bulan sabit, atau pedang.

Warna-warna ini dianggap mencerminkan nilai-nilai tertentu atau apa yang dianggap sebagai nilai utama, seperti darah perjuangan kolonial, hijau yang melambangkan tanah, dan hitam yang menjadi simbol perlawanan.

Dr. Anthony Gorman, seorang dosen senior di bidang Islam dan Studi Timur Tengah di Universitas Edinburgh, menyatakan bahwa perubahan bendera seiring waktu seringkali terkait dengan pergantian rezim atau orientasi politik yang berbeda.

Gorman menambahkan bahwa “Bendera seringkali berkaitan dengan identitas nasional. Bendera menawarkan kegunaan untuk menandakan sebuah ideologi.”

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya