GAZA - Angkatan Udara Israel menyerang sekitar 250 sasaran Hamas di Gaza selama 24 jam terakhir ketika pasukan terus menemukan senjata kelompok militan, terowongan bawah tanah, bahan peledak dan infrastruktur militer.
Militer Israel pada Rabu (6/12/2023) mengatakan jumlah serangan udara ini sedikit lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya, namun lebih rendah dari 400 lebih serangan yang dilaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam 24 jam pertama setelah gagalnya gencatan senjata sementara dengan Hamas pada pekan lalu.
“Pasukan darat IDF mengarahkan jet tempur IDF untuk menyerang dua peluncur roket yang kemudian digunakan teroris untuk menembakkan rentetan roket ke arah Israel tengah kemarin,” kata IDF pada Rabu (6/12/2023), dikutip CNN.
IDF mengatakan pasukannya juga menyerang “sel teroris bersenjata” yang beroperasi di sebelah sebuah sekolah di Gaza utara.
Mereka juga mengarahkan sebuah pesawat untuk menyerang di wilayah tengah Deir al-Balah.
“Selama serangan ini, teroris dari Hamas dan organisasi teroris Jihad Islam Palestina dilenyapkan, dan sejumlah infrastruktur teroris dihancurkan,” lanjut IDF.
Beberapa video yang ditinjau oleh CNN pada Selasa (5/12/2023) menunjukkan kehancuran besar di Deir al-Balah, dengan banyak korban dibawa ke Rumah Sakit Martir Al Aqsa di dekatnya.
Menurut sebuah laporan pada Selasa (5/12/2023) oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat yang diduduki, berdasarkan data dari rumah sakit di Gaza yang dikuasai Hamas, hampir 16.000 orang telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober.
Ada laporan mengenai tingginya korban jiwa dalam semalam setelah militer Israel melancarkan serangan terhadap sasaran di dalam dan sekitar kamp pengungsi Jabalya di Gaza utara.
Laporan tersebut tidak dapat dibuktikan karena akses ke wilayah tersebut sangat sulit dan komunikasi buruk.
Kantor berita resmi Palestina WAFA mengutip para saksi yang mengatakan bahwa militer Israel menargetkan seluruh area pemukiman di 'Blok 2' di kamp Jabalya, membunuh dan melukai puluhan orang, termasuk anak-anak dan wanita.
Dilaporkan telah terjadi “serangkaian penggerebekan intensif” di kamp tersebut, termasuk pemboman udara terhadap sebuah sekolah di sebelah barat Jabalya, yang menampung para pengungsi, yang menewaskan dan melukai puluhan orang.
Kamp pengungsi di Jabalya diperkirakan masih menampung puluhan ribu orang, meskipun ada instruksi dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Oktober lalu bahwa orang-orang di daerah tersebut harus menuju ke selatan.
WAFA juga melaporkan bahwa pada Rabu (6/12/2023) pagi, bahwa enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara terhadap dua rumah di kamp Nuseirat di Gaza tengah, dan tiga orang tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan sebuah rumah di kamp barat di Khan Yunis.
CNN menghubungi Pasukan Pertahanan Israel untuk memberikan komentar mengenai operasinya di wilayah Jabalya.
(Susi Susanti)