PADANG - Polda Sumatera Barat telah mendata sebanyak 75 orang pendaki Gunung Marapi saat mengalami erupsi. Namun saat ini pihak kepolisian masih ingin mendeteksi pendaki yang tidak terdata dan menjadi korban erupsi Gunung Marapi.
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono mengatakan bahwa sebanyak 18 orang yang diduga meninggal dalam bencana erupsi Gunung Merapi. Sedangkan yang sudah dievakuasi 17 orang dengan kondisinya sudah meninggal.
“Keberadaan korban itu sudah terdeteksi ada yang sudah dievakuasi ada yang masih proses evakuasi. Ini atas kerja sama Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat serta relawan, total semua tim ini ada 32 terdiri 300 orang lebih menjadi relawan,” katanya, Rabu (6/12/2023).
Kemudian, kata Kapolda, dari jumlah yang ada pada data tersebut, ada kemungkinan pendaki yang tidak masuk data lantaran tidak melapor pada pos jaga sebelum mendaki.
“Ada pendaki yang tidak terdata, pendaki liar pasti ada kemungkinan, kalau umum itu naik membayar sekian mungkin bisa ikut nebeng naik jadi tidak tertulis. Harapannya tidak seperti itu tapi namanya serba kemungkinan siapa tahu ada lebih dari itu,” katanya.
(Fakhrizal Fakhri )