Profil Arakhan Rohingya Salvation Army, Pasukan Bersenjata yang Serang Kantor Polisi Myanmar

Maria Regina Sekar Arum, Jurnalis
Kamis 07 Desember 2023 22:03 WIB
Profil Arakhan Rohingya Savation Army (Foto: ARSA/Twitter)
Share :

Kelompok ini dipimpin oleh Ataullah Abu Ammar Jununi atau yang lebih dikenal sebagai Ataullah. Pembentukan ARSA sendiri terjadi setelah konflik di Rakhine pada 2012 silam, tepatnya ketika warga muslim Rohingya mulai bentrok dengan warga Hindu.

Warga Rohingya yang tinggal di kotapraja Maungdaw mengatakan bahwa orang-orang tersebut yang berjumlah hanya beberapa menyerbu pos-pos dengan tongkat dan pisau dan setelah membunuh para petugas mereka melarikan diri sambil membawa kabur sejumlah senjata.

Setelah terjadi penyerangan tersebut, ARSA merilis sebuah video sebagai pesan kepada pemerintah Myanmar. Dalam video berdurasi 18 menit tersebut, Attaullah yang memimpin ARSA memberi peringatan agar pemerintah berhenti melakukan kekerasan terhadap etnis Rohingya.

Attaullah menjelaskan selama 75 tahun telah terjadi berbagai kejahatan dan kekejaman yang dilakukan terhadap Rohingya. Itu mengapa mereka melakukan serangan pada 9 Oktober 2016 sebagai pesan bahwa jika kekerasan tidak dihentikan, mereka berhak membela diri.

Sejak saat itu, ARSA terus melakukan aksinya dengan skala yang lebih besar. Pada 25 Agustus 2017, ARSA menyerang komunitas Hindu di sebuah desa bernama Kha Maung Seik yang terletak di Maungdaw utara.

Melansir laporan Amnesty, total korban yang dieksekusi oleh ARSA ada 53 orang. Korban terdiri dari 20 pria, 10 wanita, dan 23 anak-anak bahkan 14 diantaranya masih berusia 8 tahun ke bawah.

Masih di tanggal dan hari yang sama, 46 orang Hindu di desa yang bernama Ye Bauk Kyar tiba-tiba menghilang dan tidak pernah ditemukan sampai sekarang. Mulai munculah asumsi bahwa mereka juga menjadi korban keganasan ARSA.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya