ARMENIA - Armenia dan Azerbaijan mengatakan mereka akan bergerak menuju normalisasi hubungan, dan akan menukar tahanan yang ditangkap dalam pertempuran baru-baru ini di Nagorno-Karabakh.
Kedua negara bertetangga ini telah terlibat dalam konflik selama puluhan tahun terkait wilayah yang disengketakan.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Kamis malam, kedua negara mengatakan mereka melihat “peluang bersejarah” untuk perdamaian yang telah lama ditunggu-tunggu.
Dikutip BBC, kedua negara mengatakan mereka berharap untuk menandatangani perjanjian damai pada akhir tahun ini.
Serangan militer kilat Azerbaijan pada September lalu mengakhiri kekuasaan etnis Armenia selama tiga dekade di wilayah Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan.
Sebagian besar dari 120.000 etnis Armenia melarikan diri ke negara tetangga, Armenia.
Kedua negara mengumumkan pada Kamis (7/12/2023) bahwa mereka akan berupaya untuk menandatangani perjanjian perdamaian penuh berdasarkan rasa saling menghormati integritas wilayah masing-masing.