Sejarah dan Asal Usul Tamansari Jakarta Barat

Clarissa Andarini, Jurnalis
Jum'at 08 Desember 2023 14:31 WIB
Wilayah Tamansari, Jakarta Barat (Foto: Dok)
Share :

JAKARTA - Sejarah dan asal usul daerah Tamansari, Jakarta Barat. Jika pertama kali mendengar daerah Tamansari mungkin salah satu hal yang terlintas dibenak warga Jakarta adalah daerah Glodok.

Wilayah Tamansari sendiri merupakan sebuah Kecamatan yang terdiri dari 8 buah Kelurahan. Di antaranya seperti Kelurahan Pinangsia, Kelurahan Glodok, Kelurahan Keagungan, Kelurahan Krukut, Kelurahan Maphar, Kelurahan Tamansari, Kelurahan Tangki, dan Kelurahan Mangga Besar.

Wilayah tersebut sebagian besar dihuni orang Indonesia yang masih memiliki keturunan Tiongkok atau China. Sebagian besar dari penduduk yang masih keturunan etnis Tionghoa, memiliki mata pencaharian sebagai pedagang.

Di mana, lokasi tempat bereka berdagang biasanya terletak di wilayah Kota, Pasar Baru, atau Glodok. Daerah Tamansari merupakan salah daerah yang cukup padat penduduk, setidaknya di tahun 2020 terhitung terdapat 130.049 jiwa yang menempati wilayah ini.

Bagaimana wilayah ini bisa dinamakan Taman Sari ? Berikut sejarah dan asal usulnya 

Dikutip melalui buku “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe” karya Zaenuddin HM. Dahulu kawasan Tamansari pernah memiliki taman besar yang dibuat pada zaman pemerintahan Belanda. Di masa itu, kolonial Belanda banyak membangun taman di wilayah Batavia, dan salah satu taman tersebut dinamai dengan Taman Wilhelmina Park.

Taman Wilhelmina sendiri merupakan tanaman yang banyak ditanami oleh tumbuhan mulai dari bunga, sayur, hingga buah. Taman ini biasa digunakan untuk tempat berkumpul, berolahraga, bahkan kerap digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan acara kesenian.

Taman ini juga cukup asri karena mengarah langsung pada aliran sungai Ciliwung yang kala itu masih sangat jernih airnya.

Selain itu, terdapat beberapa monumen seperti benteng Prins Frederik Hendrik, dan monumen Waterloo atau dikenal juga sebagai monumen “Atjeh Monumen”, di mana monumen tersebut dibangun sebagai pengingat gugurnya Tentara Belanda yang kalah berperang melawan Kesultanan Aceh.

Seiring berjalannya waktu, kini taman tersebut telah dialihfungsikan sebagai lahan tempat tinggal, pertokoan, bahkan dibangunnya rumah ibadah seperti Masjid Istiqlal yang dulunya merupakan Benteng Prins Frederik Hendrik.

Kini, wilayah Taman Sari sudah berkembang dengan sangat pesat dan dipenuhi dengan berbagai macam tempat untuk dikunjungi. Mulai dari cafe, restaurant, pusat belanja, pusat grosir, bahkan salah satu tempat rekreasi terkenal di Jakarta atau Kota Tua.

Demikian sejarah dari penamaan Taman Sari yang merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Jakarta Barat. Walaupun tidak ada bukti sejarah atau latar belakang yang pasti terkait penamaan daerah tersebut, namun banyak masyarakat pribumi yang mulai mengenal dan memanggil wilayah tersebut sebagai Taman Sari.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya