Aktivis Iran yang Dipenjara Narges Mohammadi Raih Nobel Perdamaian, Diterima oleh Anak Kembarnya

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 11 Desember 2023 11:18 WIB
Dua anak kembar aktivis Iran menerima penghargaan Nobel Perdamaian atas nama ibunya (Foto: Reuters)
Share :

Suaminya, aktivis politik Taghi Rahmani, tinggal di pengasingan di Paris bersama kedua anak mereka dan mereka sudah bertahun-tahun tidak bertemu.

Dalam pidato yang diselundupkan keluar Iran dan disampaikan oleh anak-anaknya yang berusia 17 tahun, Kiana dan Ali Rahmani, dalam bahasa Prancis, Mohammadi berkata: "Saya menulis pesan ini dari balik tembok penjara yang tinggi dan dingin."

Dia memuji generasi muda Iran yang menurutnya telah "mengubah jalanan dan ruang publik menjadi tempat perlawanan sipil yang meluas" - mengacu pada protes yang dimulai tahun lalu setelah kematian Mahsa Amini.

“Perlawanan masih hidup dan perjuangan tidak melemah. Perlawanan dan non-kekerasan adalah strategi terbaik kita – ini adalah jalan sulit yang sama yang telah dilalui rakyat Iran hingga saat ini, berkat kesadaran historis dan kemauan kolektif mereka,” terangnya.

Pada Sabtu (9/12/2023), suami Mohammadi, Rahmani, mengatakan kepada BBC Hardtalk bahwa istrinya pernah menulis surat kepada anak-anak mereka yang mengungkapkan harapan “mereka akan memaafkannya” karena tidak bisa “menjadi ibu bagi mereka”.

Dia mengatakan dia termasuk di antara sekelompok aktivis hak asasi manusia yang dipenjara dan “berdiri melawan tirani Republik Islam”.

Sebulan yang lalu, Mohammadi memulai mogok makan di penjara Evin yang terkenal kejam, tempat dia ditahan.

Kementerian luar negeri Iran sebelumnya mengatakan penghargaan Nobel itu "bias" dan sejalan dengan "kebijakan intervensionis dan anti-Iran di beberapa negara Eropa".

Pada Minggu (10/12/2023) yang sama, penulis Norwegia Jon Fosse dianugerahi Hadiah Nobel Sastra. Sedangkan tiga ilmuwan menerima Hadiah Nobel Kimia atas karya mereka dalam mengembangkan apa yang disebut titik kuantum.

Hadiah Nobel Fisika tahun ini dianugerahkan kepada Pierre Agostini, Ferenc Krausz, dan Anne L'Huillier, yang karyanya menunjukkan cara menciptakan gelombang cahaya sangat pendek yang dapat digunakan untuk menangkap dan mempelajari proses cepat di dalam atom.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya