Miliarder Pewaris Hermes Wariskan Harta Rp177 Triliun untuk Tukang Kebunnya

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 13 Desember 2023 08:49 WIB
Nicolas Puech mewariskan sebagian besar hartanya untuk tukang kebunnya yang berusia 51 tahun. (Foto: Facebook)
Share :

JENEWA - Nicolas Puech, seorang miliarder yang merupakan pewaris dinasti mode ikonik Hermès, diduga mengatur proses suksesi yang melibatkan adopsi tukang kebunnya yang berusia 51 tahun.

Puech, (80), yang belum menikah dan tidak memiliki anak, berencana untuk secara resmi menunjuk “mantan tukang kebun dan tukang” dari “keluarga sederhana Maroko” sebagai ahli warisnya yang sah, seperti yang dilaporkan oleh publikasi Swiss Tribune de Genève.

Tindakan tidak lazim untuk mewariskan kekayaan dan properti real estatnya yang sangat besar kepada tukang kebunnya telah memicu spekulasi yang kuat.

Puech, generasi kelima keturunan Thierry Hermès, yang meletakkan dasar rumah mode mewah pada 1837, memiliki saham yang cukup besar di perusahaan yang kini bernilai USD220 miliar, termasuk di antara individu terkaya di Swiss dengan perkiraan kekayaan USD10,3 miliar (Rp160 triliun) hingga USD11,4 miliar (Rp177 triliun).

Diduga, Puech telah memulai proses hukum, didukung oleh tim hukum yang tangguh, untuk meresmikan adopsi sang tukang, yang merupakan bagian penting dari revisi pengaturan harta miliknya, demikian dilansir New York Post.

Tukang kebun tersebut dilaporkan menikah dengan seorang wanita dari Spanyol, dan memiliki dua anak, dan akan mewarisi sebagian besar kekayaan Puech, termasuk memperoleh properti besar di Marrakesh, Maroko dan Montreux, Swiss senilai USD5,9 juta (Rp92 miliar).

Hermès tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Menggali sejarah Puech bersama Hermès memberikan gambaran sekilas tentang motivasi di balik pilihan yang tidak lazim bagi ahli warisnya ini.

Keretakan yang pahit muncul pada 2014 ketika pemilik merek Louis Vuitton, LVMH, konglomerat mewah saingannya, mengakuisisi saham besar di Hermès, sehingga memicu perselisihan sengit dalam keluarga tersebut.

Keluarnya Puech dari dewan direksi perusahaan di tengah kekacauan ini menandakan perselisihan yang tidak dapat diperbaiki dengan para kerabatnya.

“Dia mengundurkan diri karena selama beberapa tahun merasa dikepung oleh anggota keluarganya, yang menyerangnya dari berbagai sisi, tidak hanya terkait LVMH,” kata juru bicara Puech saat itu.

Rencana Puech yang tidak konvensional menghadapi tantangan berat, melewati rintangan hukum yang rumit untuk adopsi orang dewasa, sebuah kejadian yang sangat jarang terjadi di Swiss.

Laporan menunjukkan bahwa persyaratan untuk adopsi semacam itu memerlukan adanya hubungan terlebih dahulu selama masa anak-anak yang diadopsi – suatu kondisi yang mungkin sulit untuk dipenuhi.

Selain itu, terdapat konflik komitmen yang besar. 

Puech sebelumnya telah menyumbangkan kekayaannya ke yayasan Isocrates, yang didirikan olehnya untuk memerangi informasi yang salah. Upaya untuk mencabut janji ini mungkin akan memicu pertarungan hukum yang sengit seperti perselisihan keluarga di masa lalu.

Yayasan tersebut, dalam pernyataan yang dibagikan kepada Fortune, menentang pembatalan kontrak warisan secara sepihak, yang menandakan potensi pertikaian.

Laporan menunjukkan bahwa manuver adopsi dapat berfungsi sebagai taktik hukum untuk mencegah campur tangan yayasan terhadap wasiat Puech.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya