SURIAH – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang sasaran-sasaran di Suriah dan Lebanon selama 24 jam terakhir, pada Selasa (12/12/2023). Ini menjadi serangan lintas batas terbaru yang menimbulkan kekhawatiran perang Israel dengan Hamas yang dapat memicu konflik regional yang lebih luas.
IDF dalam sebuah pernyataan mengatakan di Suriah, pesawat tempur dan tank Israel menyerang beberapa pos militer Suriah dan infrastruktur militer lainnya sebagai respons terhadap tiga peluncuran dari wilayah Suriah.
Hanya satu peluncuran dari Suriah yang mendarat di lapangan terbuka di Israel.
Ini menandai pertama kalinya dalam lima hari Israel melaporkan adanya tembakan dari wilayah Suriah.
Sebaliknya, pertukaran lintas batas antara Israel dan militan Hizbullah dukungan Iran yang berbasis di Lebanon selatan terjadi setiap hari selama berminggu-minggu.
Di Lebanon, Israel mengatakan salah satu jet tempurnya menyerang infrastruktur militer dan pos peluncuran Hizbullah pada Selasa (12/12/2023), setelah mengidentifikasi tembakan rudal anti-tank dan mortir yang diluncurkan melintasi perbatasan utaranya.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menuduh Hizbullah terus “beroperasi dari desa-desa dan wilayah perkotaan di Lebanon selatan,” dan mengatakan bahwa tindakan mereka “membahayakan wilayah Lebanon.”
Hagari juga mengklaim bahwa lebih dari 100.000 orang baru-baru ini meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan dan pindah ke utara di dalam negeri di tengah pertukaran lintas batas. Ini adalah pertama kalinya kepala juru bicara militer Israel membuat klaim seperti itu mengenai orang-orang yang meninggalkan wilayah tersebut.
Hagari tampaknya memberi kesan bahwa mereka melarikan diri dari ketegangan yang meningkat, meskipun ia tidak memberikan penjelasan langsung mengenai tindakan tersebut dan tidak ditanya mengenai hal tersebut ketika menjawab pertanyaan dari wartawan.
(Susi Susanti)