JAKARTA - Sebagai negara yang menjadi saksi tragedi kemanusiaan Rohingya, kehadiran Duta Besar Myanmar untuk Indonesia menjadi semakin signifikan. Namun, hingga saat ini, peran diplomatiknya dalam menangani masalah ini masih menjadi sorotan.
Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Daw Ei Ei Khin Aye, telah menjabat sejak 2017 dan memiliki latar belakang yang luas dalam diplomasi. Beliau mendapatkan kepercayaannya sebagai Duta Besar Myanmar untuk Indonesia sejak 12 September 2017 saat menerima surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.
Dilansir dari beerbagai sumber, Ei Ei Khin Aye ditunjuk untuk menggantikan U Aung Htoo, duta besar Myanmar untuk Indonesia sebelumnya.
Dia juga diketahui merangkap menjadi Duta Besar Myanmar untuk Timor Timur pada 28 Februari 2018 lalu. Dimana pada 21 Juni 2018, Daw menyerahkan akreditasinya kepada presiden Timor Timur, Francisco Guterres.
Ei Ei Khin Aye telah terlibat dalam sejumlah perundingan bilateral yang melibatkan kedua negara seperti pertemuan antara ia dan Menteri Perdagangan Indonesia, Enggartiasto Lukita pada Senin (21/02/2019).
Meskipun memiliki pengalaman yang solid, peran sang duta besar menjadi kontroversial terutama dalam mengatasi isu kemanusiaan Rohingya.
Sejak November lalu, kelompok pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari konflik di Myanmar telah mencari perlindungan di Indonesia tercatat sudah mencapai 1200 orang. Kedatangan mereka menjadi isu sensitif dan menuntut respons diplomatik yang efektif dari perwakilan Myanmar di Indonesia.