Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed menulis di X bahwa Sheikh Nawaf adalah pemimpin bijaksana yang memainkan peran utama dalam memperkuat hubungan Kuwait-UEA.
Syekh Nawaf menjadi emir pada September 2020 setelah kematian saudaranya, Syeikh Sabah, yang telah memerintah selama lebih dari satu dekade dan membentuk kebijakan luar negeri negara tersebut selama lebih dari 50 tahun.
Sheikh Nawaf dipandang oleh para diplomat sebagai pembangun konsensus meskipun pemerintahannya ditandai dengan perselisihan yang intens antara pemerintah dan parlemen terpilih, yang telah menghambat reformasi struktural utama di negara Teluk yang kaya akan minyak tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, konsensus kembali muncul antara pemerintah dan parlemen.
Kuwait, pemilik cadangan minyak terbesar ketujuh di dunia, berbatasan dengan Arab Saudi dan Irak, dan terletak di seberang Teluk dari Iran. Kuwait diinvasi dan diduduki oleh Irak pada 1990, memicu perang Teluk pertama beberapa bulan kemudian pada 1991 ketika Amerika Serikat dan negara-negara lain mengalahkan Irak dan membebaskan Kuwait.