Sementara itu, Perwakilan Tim Pemenangan Nasional (TPN), Rambun Cahyo mengakui, pihaknya selalu pesimistis di Sumbar pada Pemilu-pemilu yang lalu. Namun, saat ini, pesimisme tersebut sirna. Karena punya modal ketokohan Ganjar-Mahfud.
Ditegaskan, penolakan kepada Ganjar-Mahfud di Sumbar sangat kecil ketimbang 2014-2019. Karena orang Minang melihat sosok dan ketokohan.
Ganjar, kata dia, sosok yang Rancak Bana yang tak bisa dilawan calon lain. Apalagi Mahfud, Orang Minang yang punya literasi tinggi menghargai intelektualitas. Keduanya modal besar bagi TPN dan TPD.
"Ini wajah intelektual yang berintegritas dan tidak melacurkan diri. Prestasinya tidak ada bandingannya dengan Menko Polhukam sebelumnya. Lawan kita cukup berat. Modal mereka hanya logistik. Sementara kita adalah intergritas. Sumatera Barat tidak bisa diberi susu dan gemoy," tegasnya.
Melihat semangat kader dan relawan, dia pun optimistis perolehan suara Ganjar-Mahfud di Sumbat akan lebih baik. "Jangan khawatir dengan survei. Banyak yang digaramin dan diancam dan diintimidasi. TPN akan berusaha memenuhinya kebutuhan TPD. Jangan patah semangat," pungkasnya.
(Arief Setyadi )