NEW YORK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan koalisi internasional untuk fokus pada keamanan di Laut Merah, menyusul serangkaian serangan terhadap kapal komersial di jalur pelayaran penting.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan “serangan sembrono Houthi” dari Yaman terhadap kapal-kapal dagang mengancam arus bebas perdagangan, membahayakan pelaut yang tidak bersalah, dan melanggar hukum internasional.
Beberapa perusahaan pelayaran besar telah menghentikan operasinya di wilayah tersebut menyusul serangkaian serangan terhadap kapal di selat Bab al-Mandab oleh milisi Houthi yang didukung Iran dalam beberapa hari dan minggu terakhir.
“Laut Merah adalah jalur air penting yang penting bagi kebebasan navigasi dan koridor komersial utama yang memfasilitasi perdagangan internasional,” katanya.
Jalur pelayaran tersebut menghubungkan kapal-kapal yang datang dari Asia dan Afrika bagian timur menuju Eropa melalui Terusan Suez di Mesir yang merupakan jalur akses utama Laut Mediterania bagi kapal-kapal yang melakukan perjalanan dari Samudera Hindia.
“Negara-negara yang berusaha menjunjung prinsip dasar kebebasan navigasi harus bekerja sama untuk mencegah Houthi meluncurkan rudal balistik dan drone ke kapal komersial di perairan internasional dari Yaman,” lanjutnya.
Dia menambahkan misi tersebut, yang diberi nama Operation Prosperity Guardian, akan mencakup Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.