Pendopo Kabupaten Pacitan Diserbu Massa Pemberontak, Bupati Dibunuh

Solichan Arif, Jurnalis
Selasa 19 Desember 2023 14:15 WIB
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Share :

HURU-hara perebutan kekuasaan di Pacitan Jawa Timur berlangsung mencekam. Sejumlah massa pemberontak tiba-tiba menyerang pendopo Kabupaten Pacitan.

Peristiwa amuk massa yang mengerikan itu berlangsung pada masa kolonial Belanda. Dipimpin Kiai Bagor, Irorono, yakni lurah Gedangan dan Lompong yang ditunjuk sebagai senopati, massa juga membakar rumah warga.

Bupati Pacitan Mas Tumenggung Jogonagoro ikut menjadi korban serangan amuk massa hingga menjemput ajal.

“Pada mulanya dia (Bupati Mas Tumenggung Jogonagoro) dapat menghindari serangan para pemberontak dan berbagai senjata tidak mempan, tetapi karena sedemikian banyak senjata yang mengenai tubuhnya, akhirnya hancur bagian dalamnya dan kemudian roboh, tak lama kemudian tewas,” demikian dikutip dari buku Kisa Brang Wetan Berdasarkan Babad Alit dan Babade Nagara Patjitan (2021).

Peristiwa pemberontakan yang menewaskan orang nomor satu di Kabupaten Pacitan itu berlangsung pada masa Perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830).

Mas Tumenggung Jogonagoro merupakan bupati Pacitan yang kedua. Bernama lahir Mas Sumodiwiryo, Jogonagoro merupakan putera sulung Mas Tumenggung Jogokaryo atau dikenal sebagai Bupati Jimat, Bupati pertama Pacitan.

Konon, Bupati Jimat sebetulnya lebih condong kepada putra keduanya, yakni Mas Karyodipuro untuk menggantikan posisinya sebagai Bupati Pacitan. Namun Jogonagoro berhasil merebut posisi itu setelah mendapat restu dari Patih Danurejo IV.

Jogonagoro sedang duduk di pendopo Kabupaten Pacitan saat massa berdatangan. Massa pemberontak Irorono sempat mengaku sebagai tamping (polisi desa) yang hendak menyerahkan perkara.

Namun sebelum percakapan berlanjut, massa yang bersenjatakan tombak dan pedang tiba-tiba berteriak-teriak dan melakukan penyerangan. Bupati Jogonagoro dikepung. Tidak hanya dipukuli, ia juga ditombak dan dipedang.

Tahu junjungannya dikeroyok dan menjadi bulan-bulanan, Demang Ngemplak yang sedang berjaga di paseban, langsung tampil membela. Namun usahanya sia-sia. Dalam sekejap Demang Ngemplak tewas.

Kesempatan itu digunakan Bupati Jogonagoro mencabut keris dan berusaha melawan sekuatnya. Namun tubuhnya kemudian roboh. Bupati Pacitan yang baru menjabat 40 hari itu, tewas.

“Setelah tahu Mas Tumenggung Jogonagoro meninggal, para pemberontak bersorak-sorak keluar dari pendopo kabupaten, kemudian saling mengajak merampok dan membakar rumah-rumah”.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya