AFPS juga mengajukan pertanyaan tentang tanggung jawab pemukim Prancis dalam kejahatan perang di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, dan menambahkan bahwa jika warga negara Perancis terlibat dalam pelanggaran terhadap penduduk Palestina, mereka harus bertanggung jawab.
Outlet berita Perancis mengungkapkan pada awal Desember bahwa banyak warga negara tersebut saat ini berperang di tentara Israel, sehingga memicu kemarahan di Prancis.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 52.586 orang, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza dengan setengah dari persediaan perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang mengungsi di daerah kantong padat penduduk tersebut di tengah kekurangan makanan dan air bersih.
Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas, sementara hampir 130 sandera masih disandera.
(Rahman Asmardika)