“Kapal seperti ini digunakan untuk mengirimkan amunisi dan drone. Berdasarkan ledakan tersebut, terdapat sejumlah besar bahan peledak di dalamnya,” lanjutnya.
Angkatan Laut Ukraina mengklaim ada 80 orang di dalamnya kapal itu.
Menurut Serhiy Kuzan, salah satu pendiri lembaga pemikir Pusat Keamanan dan Kerja Sama Ukraina, ada empat cara Rusia memasok Krimea. Yakni melewati Jembatan Kerch, yang menghubungkan Rusia dengan Krimea, lalu melalui koridor darat, Rusia kini menduduki daratan Ukraina. Cara lain yakni menerbangkan pesawat kargo dari Rusia dan melalui air yang melewati Laut Hitam atau Laut Azov.
Kuzan yakin Rusia akan merasakan serangan ini. Dia mengatakan karena Jembatan Kerch rusak akibat serangan Ukraina sebelumnya, Moskow harus mencari cara lain untuk memasok pasokan ke semenanjung Krimea.
“Kapal memungkinkan mereka memindahkan muatan besar dengan relatif cepat,” katanya.
“Kapal-kapal besar ini dimaksudkan untuk mengangkut hingga 500 ton orang dan peralatan,” lanjutnya.
Menurut Kuzan, Novocherkassk adalah salah satu dari 12 kapal pendarat Rusia, yang menurutnya kini telah dihancurkan setengahnya oleh Ukraina.
Meski Moskow saat ini mampu menguasai lini depan di Ukraina, namun Kuzan berpendapat bahwa hal ini tidak terlepas dari Krimea.
“Kami tidak dapat memisahkan semenanjung ini dari bagian selatan Ukraina, yaitu bagian wilayah Zaporizhzhia dan Kherson yang diduduki,” katanya.