Jepang Turunkan Peringatan Tsunami Usai Gempa Dahsyat, Tapi Warga Dilarang Kembali ke Rumah

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 02 Januari 2024 08:46 WIB
Jepang turunkan peringatan tsunami namun warga dilarang kembali ke rumah (Foto: AP)
Share :

JEPANG Jepang menurunkan peringatan tsunami tingkat tertinggi setelah mengeluarkan peringatan menyusul serangkaian gempa bumi 7,6 Skala Ritcher pada Senin (1/1/2024). Namun Jepang tetap menegaskan agar penduduk daerah pesisir untuk tidak kembali ke rumah mereka karena gelombang mematikan masih bisa datang.

Gempa tersebut memicu kebakaran dan meruntuhkan bangunan di pantai barat pulau utama Jepang, Honshu. 4 orang tewas dan ribuan orang dilaporlan mengungsi akibat gempa dahsyat itu.

Badan Meteorologi Jepang melaporkan lebih dari selusin gempa kuat di Laut Jepang di lepas pantai Ishikawa dan prefektur terdekat dimulai setelah jam 16.00 waktu setempat.

Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi mengatakan setidaknya enam rumah rusak akibat gempa, dan orang-orang terjebak di dalamnya. Kebakaran terjadi di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, dan listrik padam di lebih dari 30.000 rumah tangga.

Badan meteorologi tersebut awalnya mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk Ishikawa dan peringatan atau peringatan tsunami tingkat rendah untuk seluruh pantai barat Honshu, serta untuk pulau-pulau utama paling utara di negara itu, Hokkaido.

Hayashi menekankan bahwa sangat penting bagi masyarakat untuk menjauh dari wilayah pesisir.

“Setiap menit berarti. Mohon segera dievakuasi ke tempat yang aman,” ujarnya.

Peringatan tersebut diturunkan menjadi tsunami biasa beberapa jam kemudian, yang berarti laut masih dapat menimbulkan gelombang setinggi 3 meter (10 kaki). Gempa susulan juga dapat terjadi di wilayah yang sama dalam beberapa hari ke depan.

Lembaga penyiaran publik Jepang NHK TV awalnya memperingatkan bahwa aliran air bisa mencapai ketinggian 5 meter (16,5 kaki). Jaringan tersebut terus menyiarkan peringatan beberapa jam kemudian ketika gempa susulan mengguncang wilayah tersebut.

Orang-orang yang kembali untuk mengambil dompet dan barang-barang lainnya diketahui hanyut dan tenggelam bahkan beberapa jam setelah peringatan evakuasi pertama. Orang-orang dievakuasi ke stadion, di mana mereka mungkin harus tinggal selama beberapa hari.

Rekaman media Jepang menunjukkan orang-orang berlarian di jalan-jalan, dan asap merah keluar dari api di lingkungan perumahan. Foto-foto menunjukkan kerumunan orang, termasuk seorang wanita yang menggendong bayi di punggungnya, berdiri di dekat retakan besar yang merobek trotoar.

Beberapa orang mengalami luka ringan ketika mereka tersandung dan terjatuh saat melarikan diri, atau benda jatuh dari rak dan menimpa mereka.

Hayashi mengatakan belum ada laporan mengenai kematian atau cedera yang dikonfirmasi akibat gempa tersebut, dan mengatakan situasinya masih belum jelas. Militer Jepang mengambil bagian dalam upaya penyelamatan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya