JAKARTA - Sebagian publik menginginkan pemimpin Indonesia ke depan dapat merakyat atau memperhatikan masyarakat, hingga jujur dan bersih dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Persepsi itu terpotret dari hasil survei Pusat Polling (Puspoll) Indonesia teranyar.
Direktur Eksekutif Puspoll Indoneska Muslimin Tanja membeberkan, 38,7% responden beralasan memilih Capres yang merakyat atau perhatian pada rakyat.
Kemudian, ada 21,9% responden yang beralasan memilih Capres yang jujur, bersih dari praktik KKN. Selanjutnya, ada 13% responden beralasan memilih capres yang tegas, berwibawa.
Menanggapi hasil survei Puspoll, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid melihat, persepsi itu tercermin pada sosok Ganjar-Mahfud.
“Saya melihat tiga kualitas yang rakyat inginkan dalam diri paslon Ganjar-Mahfud," kata Arsjad dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2023).
Ia berkata, baik Ganjar dan Mahfud merupakan sosok yang merakyat, dan bersih dari praktik KKN. Bahkan, kata Arsjad, Ganjar-Mahfud bertekad untuk memberantas praktik KKN.
"Mas Ganjar maupun Prof Mahfud sama-sama sangat merakyat dan sederhana, bersih dari KKN. Mas Ganjar dan Prof Mahfud berkomitmen untuk menabrak semua hal berbau KKN. Itu artinya, mereka adalah pemimpin nasional yang tegas dan berwibawa,” ujar Arsjad.