Dua tahun berlalu, Raja Baru Cham, Jaya Harivarman I mengusir kekuasaan Khmer dan menyerang ibu kota Kamboja di Angkor pada 1177.
Pada abad ke-13, Cham diserang raja-raja Tran di Vietnam dan bangsa Mongol pada 1284. Pada akhir abad ke-15, perang agresi akhirnya telah memusnahkan kerajaan Champa.
Komunitas Champa dapat ditemukan Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Pulau Hainan (Tiongkok).
Suku Cham di Kamboja Modern merupakan sisa-sisa kerajaan Champa. Umumnya mereka berkomunikasi dengan bahasa Chamic, yang merupakan sub-famili bahasa Melayu Polinesia, yang berkaitan erat dengan bahasa Melayu dan Bali-Sasak digunakan di Maritim Asia Tenggara.
Walaupun budaya Champ berkaitan dengan budaya Champa, kerajaan ini memiliki populasi mutietnis. Artinya dalam kerajaan tersebut terdapat kelompok etnis yang berbeda, dan bersama-sama mengadakan aktivitas sosial.
(Susi Susanti)