Kehidupan Peramal Buta Baba Vanga dari Kehilangan Penglihatan hingga Tragedi Suami

Maria Regina Sekar Arum, Jurnalis
Jum'at 05 Januari 2024 17:58 WIB
Baba Vanga. (Foto: Mirror)
Share :

JAKARTA - Baba Vanga atau yang bernama lengkap Vangeliya Pandeva Gushterova dihormati di negara asalnya Bulgaria, bahkan setelah ahli mistik itu meninggal dunia akibat kanker payudara pada 1996.

Kehilangan penglihatan akibat bencana alam, Baba Vanga, yang berasal dari keluarga sederhana disebut mendapatkan kemampuan untuk meramal masa depan. Bahkan karena kemampuannya ini, Baba Vanga dikunjungi oleh pemimpin Uni Soviet yang meminta nasihatnya.

Lahir pada 1911 di Strumica, Makedonia, Baba Vanga menjalani kehidupan normal hingga usia 12 tahun ketika dia secara secara misterius kehilangan penglihatannya saat terjadi angin puting beliung. Konon saat itu Vangeliya kecil terlempar ke udara lalu terlempar ke tanah karena hembusan angin kencang.

Dia kemudian ditemukan oleh keluarganya dalam kondisi hampir tewas, namun berhasil pulih beberapa hari kemudian, meski matanya terluka dan tertutup rapat yang dilapisi oleh debu dan kotoran yang tebal. Kejadian inilah yang disebut membuat Baba Vanga kehilangan penglihatannya.

Informasi mengenai kehidupan awal Baba Vanga sulit didapat dan sebagian besar informasi tersebut kini merupakan hasil klaim Baba sendiri atau dari para pengikutnya.

Dia disebut memiliki kemampuan untuk melihat ke masa depan, dan dikatakan telah membuat prediksi hingga tahun 5079. Ketepatan prediksinya membuat dia diujuluki "Nostradamus dari Balkan", merujuk pada perama tersohor Prancis. Michel de Nostredame.

Para pengikutnya mengklaim bahwa Vanga meramalkan peristiwa 11 September 2001, dimana dia merujuk pada ‘burung baja’ yang menyerang Amerika. Burung-burung tersebut diduga adalah pesawat yang dibajak dan diterbangkan ke Menara Kembar yang menewaskan ribuan orang.

Ini adalah salah satu prediksinya yang paling terkenal, namun banyak yang meleset dari perkiraan termasuk hilangnya Eropa pada 2017. Meskipun demikian, beberapa orang percaya bahwa prediksi ini merujuk pada pemungutan suara Brexit.

Baba Vanga memiliki seorang suami bernama Dimitar Gushterov, seorang tentara Bulgaria dari desa Krandzhilitsa di dekat Petrich. Gushterov dikatakan datang kepada Baba Vanga untuk meminta pembunuh saudaranya, tetapi dia harus berjanji untuk tidak membalas dendam.

Keduanya menikah pada 1942, sebelum Dimitar kemudian melaksanakan wajib militer di Angkatan Bersenjata Bulgarian dan harus menghabiskan waktu di Yunani Utara yang diambil paksa oleh Bulgaria pada saat itu. DImitar terkena penyakit, lalu jatuh ke dalam alkoholisme dan akhirnya meninggal pada 1962.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya