Balas Tuduhan Nazi, Donald Trump: Joe Biden Ancaman Nyata Bagi Demokrasi AS

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 06 Januari 2024 17:16 WIB
Donald Trump sebut Joe Biden menjadi ancaman bagi demokrasi AS (Foto: Instagram)
Share :

NEW YORKDonald Trump langsung membalas pidato kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyamakan Trump dengan Nazi Jerman.

Trump menyebut Biden sebagai ancaman nyata bagi demokrasi di AS.

“Biden adalah ancaman nyata terhadap demokrasi dengan mempersenjatai pemerintah untuk mengejar lawan politik utamanya dan ikut campur dalam pemilu 2024,” kata juru bicara Trump Steven Cheung kepada AFP.

Mantan presiden tersebut, yang juga sedang berkampanye, menambahkan bahwa Biden "menyebarkan rasa takut."

"Rekor Biden adalah serangkaian kelemahan, ketidakmampuan, korupsi, dan kegagalan yang tak terpatahkan. Itulah sebabnya Crooked Joe mengadakan acara kampanye yang menyedihkan dan menimbulkan rasa takut di Pennsylvania hari ini," kata Trump kepada para pendukungnya di Sioux Center, Iowa.

Seperti diketahui, Trump dimakzulkan tetapi dibebaskan atas kerusuhan 6 Januari. Pria berusia 77 tahun itu kini menghadapi persidangan pidana atas tuduhan mencoba menumbangkan pemilu 2020.

Negara bagian Colorado dan Maine di AS juga melarangnya mencalonkan diri dalam pemilihan pendahuluan presiden dengan alasan bahwa ia terlibat dalam pemberontakan terkait peristiwa di Capitol. Trump telah menentang kedua keputusan tersebut.

Namun tim kampanye Biden telah mengidentifikasi Trump sebagai lawan mereka, meskipun pertarungan resmi untuk nominasi Partai Republik baru dimulai pada kaukus Iowa pada 15 Januari.

Menurut rencana, kampanyenya akan berlanjut pada Senin (8/1/2024) ketika presiden mengunjungi sebuah gereja di Carolina Selatan di mana seorang penganut supremasi kulit putih menembak mati sembilan umat kulit hitam pada 2015.

Para analis mengatakan pemilihan presiden AS pada 2024 masih merupakan persaingan yang sangat ketat.

“Jika pemilu diadakan besok, Presiden Biden akan kalah,” kata William Galston, peneliti senior di Brookings Institution, kepada AFP.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya