Sejak kejadian tersebut, polisi melakukan operasi untuk mengidentifikasi dan menangkap pihak-pihak yang terlibat pada insiden tersebut. Faruk mengatakan jenazah sedang dikirim dan diautopsi ke Rumah Sakit Sadar Distrik Cox's Bazar.
Polisi penjaga keamanan kamp tersebut menyalahkan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) atas insiden pembunuhan tersebut. Ia menganggap pembunuhan ini ditargetkan oleh ARSA dan berdampak pada keamanan kamp tersebut.
Kelompok tersebut terlibat perang wilayah sejak lama, yang terlibat dalam pengendalian perdagangan narkoba, yang berpusat pada pil metamfetamin yaba. Kepala Polisi Distrik Cox's Bazar, Bangaldesh mengatakan bahwa terjadi peningkatan eskalasi.
(Susi Susanti)