Siapa Pemberontak Houthi dan Mengapa Menyerang Kapal di Laut Merah?

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 12 Januari 2024 15:01 WIB
Pemberontak Houthi menyerang kapal kargo yang menuju ke Israel di Laut Merah (Foto: Reuters)
Share :

Iran diduga memasok senjata kepada pemberontak Houthi, dan AS mengatakan intelijen Iran sangat penting untuk memungkinkan mereka menargetkan kapal.

“Kami tahu bahwa Iran sangat terlibat dalam perencanaan operasi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah,” kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih Adrienne Watson.

“Hal ini konsisten dengan dukungan material jangka panjang Iran dan dorongan terhadap tindakan Houthi yang mengganggu stabilitas di kawasan,” lanjutnya.

Iran membantah terlibat dalam serangan Houthi di Laut Merah.

AS dan Arab Saudi mengatakan Iran memasok rudal balistik yang ditembakkan Houthi ke ibu kota Saudi, Riyadh, pada tahun 2017, namun berhasil ditembak jatuh.

Iran dituduh memasok rudal ke pemberontak Yaman

Arab Saudi juga menyalahkan Iran karena memasok rudal jelajah dan drone yang digunakan Houthi untuk menyerang instalasi minyak Saudi pada 2019.

Houthi telah menembakkan sepuluh ribu rudal jarak pendek ke Arab Saudi, dan juga menyerang sasaran di UEA. Mereka juga telah menembakkan rudal balistik dan drone ke arah Israel sejak dimulainya perang di Gaza.

Memasok senjata-senjata ini akan melanggar embargo senjata PBB. Iran membantah melakukan hal tersebut.

Berapa banyak wilayah Yaman yang dikuasai Houthi?

Pemerintah resmi Yaman adalah Dewan Pimpinan Presiden, di mana Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi menyerahkan kekuasaannya pada April 2022.

Namun, pemerintah berbasis di ibu kota Saudi, Riyadh, setelah Hadi melarikan diri ke sana pada 2015.

Sebagian besar penduduk Yaman tinggal di wilayah yang dikuasai Houthi. Selain Sanaa dan bagian utara Yaman, pemberontak Houthi menguasai garis pantai Laut Merah.

Kelompok ini memungut pajak dan juga mencetak uang.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengatakan bahwa pada 2010 Houthi memiliki antara 100.000 dan 120.000 pengikut, yang terdiri dari tentara bersenjata dan pendukung tidak bersenjata.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya