Sementara itu, militer Israel membantah bahwa insiden tersebut merupakan akibat dari serangan udara atau artileri oleh pasukannya.
Israel menambahkan bahwa pihaknya sedang meninjau operasi Israel di dekatnya dan memeriksa kemungkinan bahwa itu adalah serangan Hamas.
Pasukan Israel telah memerangi pejuang Hamas saat mereka maju ke wilayah barat Khan Younis, sehari setelah militer mengatakan mereka telah mengepung kota tersebut sepenuhnya.
Bentrokan dan pemboman di sekitar dua rumah sakit utama di kota itu juga menyebabkan ribuan pasien, staf, dan lainnya tidak dapat meninggalkan rumah sakit tersebut.
Konflik tersebut dipicu oleh serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok bersenjata Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.300 orang dan sekitar 250 lainnya disandera.
Lebih dari 25.700 orang telah terbunuh di Gaza sejak itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.
Diperkirakan 1,7 juta orang, hampir tiga perempat dari populasi, juga telah mengungsi akibat pertempuran selama 12 minggu terakhir dan banyak dari mereka berlindung di dalam atau di dekat fasilitas PBB.
Pusat Pelatihan Khan Younis adalah salah satu tempat penampungan UNRWA yang terbesar, dengan antara 30.000 dan 40.000 orang tinggal di dalamnya.
UNRWA mengatakan bahwa kompleks tersebut ditandai dengan jelas, dan koordinatnya telah dibagikan kepada pihak berwenang Israel, dan bahwa kompleks tersebut serta warga sipil di dalamnya harus dilindungi berdasarkan hukum internasional.
Namun, setidaknya enam pengungsi tewas dan banyak lainnya terluka ketika pusat pelatihan diserang pada Senin (22/1/2024) dalam pertempuran sengit di daerah sekitarnya.
(Susi Susanti)