2. Pelaku sempat mencuci potongan tubuh korban
Hal menarik juga terdapat di rekonstruksi yang dilaksanakan pada Rabu pagi (24/1/2024) sejak pukul 09.33 hingga pukul 10.57 WIB, yakni upaya pelaku membersihkan darah di potongan tubuh korban.
Tak tanggung-tanggung, Rahman yang juga tukang pijat ini disebut Kasatreskrim Polresta Malang, sampai mencuci potongan tubuh agar darahnya tidak tercecer ketika dimasukkan ke plastik besar untuk dibuang.
Pelaku sempat mencuci potongan tubuh tengah atau torso, sebelum diletakkan di ember, hingga dimasukkannya ke dalam kantong plastik berukuran besar, ternyata tersangka sempat membersihkan ceceran darah dari potongan tubuh Adrian.
"(Cecerah darah di luar kosan dari potongan tubuh korban) tidak, jadi (potongan tubuh korban) sudah dicuci, kemudian ditempatkan di dalam ember, dibagi menjadi tiga bagian. Kemudian secara bertahap dibuang kemudian pembuangannya dengan dituang di dalam sungai sehingga hanyut," papar Kompol Danang Yudanto.
1. Kucing jadi inspirasi pelaku mengubur kepala korban
Abdul Rahman memilih lokasi tepi sungai, yang berada di belakang permukiman warga. Lokasi memang sepi, jarang orang yang ke tepi sungai, kecuali untuk aktivitas memancing, dan menuju makam Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sawojajar.
Tetapi bukannya lokasi yang sepi, ternyata ada alasan khusus dari tersangka memilih lokasi penguburan di tepi Sungai Bango, di antara Gang 11 dan Gang 13, Kelurahan Sawojajar.
Menurutnya, ia sering kali menguburkan kucing di lokasi sekitar tempat penguburan kepala korban. Hal ini terungkap saat Rahman, memeragakan rekonstruksi di adegan 13, berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah kos pelaku, pada Rabu pagi (24/1/2024).
"Di sini biasanya tempat ngubur kucing," ucap Rahman, ketika ditanya jaksa dan penyidik kepolisian.
Rahman menuturkan, bila pemilihan lokasi penguburan itu terpikir setelahnya ia membuang kasur di jembatan Gang 11 Jalan Raya Sawojajar, yang merupakan akses jalan alternatif dari Sawojajar menuju Bunulrejo.
"Pas buang kasur sudah kepikiran (menguburkan kepala, telapak kaki dan tangan) di sini (di tepi Sungai Bango)," ujar pria kelahiran Probolinggo ini.
(Angkasa Yudhistira)