5 Fakta Tukang Pijat Mutilasi Pengusaha, Sempat Cuci Potongan Tubuh Korban

Avirista Midaada, Jurnalis
Kamis 25 Januari 2024 05:54 WIB
Tukang pijat memutilasi pengusaha di Malang (Foto : MPI)
Share :

MALANG - Rekonstruksi tukang pijat di Malang membunuh dan memutilasi mengungkap beberapa fakta baru. Hasil rekonstruksi itu terdapat beberapa kejadian unik ketika proses pembunuhan hingga mutilasi oleh pelaku Abdul Rahman.

Berikut sejumlah fakta menarik yang dirangkum oleh MPI:

5. Korban sempat lakukan perlawanan usai dibacok

Korban Adrian Prawono menemui tersangka pada 15 Oktober 2023. Keduanya bertemu di gang dekat rumah kos berjarak 30 meter. Selanjutnya keduanya masuk ke dalam rumah kos tersangka di Jalan Raya Sawojajar Gang 13 A Nomor 12 RT 1 RW 3, Kelurahan Sawojajar, Kedungkandang, Malang.

Di dalam inilah keduanya sempat terlibat cek-cok hingga akhirnya korban memukul tersangka lebih dahulu. Kemudian tersangka langsung mengambil celurit yang tersimpan di bawah meja rumah kos, dan mengayunkannya satu kali hingga mengenai leher korban.

"Ketika membacokkan celurit untuk yang pertama kali, korban roboh, masih sempat melawan, kemudian dalam kondisi terbaring sambil menutup mulut korban, ditambahkan satu kali lagi ke leher korban. Sehingga korban meninggal dunia," ujar Kompol Danang Yudanto kembali.

Usai korbannya meninggal dunia, tersangka lantas memotong-motong bagian tubuh korban, menjadi 9 bagian, serta memasukkannya ke dalam tiga kantong plastik besar. Hal ini yang menjadi fakta baru dari berita acara pemeriksaan sebelumnya yang dilaksanakan penyidik kepolisian.

4. Pelaku membuang potongan tubuh dari jembatan

Proses rekonstruksi juga mengungkap bagian tubuh Adrian Prawono, berupa potongan badan tengah atau torso, pergelangan tangan kanan kiri, pangkal paha kanan, pangkal paha kiri, serta pergelangan kaki kanan kiri ke Sungai Bango. Aksi itu ia lakukan di jembatan pada jalan alternatif antara Kelurahan Sawojajar dengan Kelurahan Bunulrejo, melalui Gang 11 Jalan Raya Sawojajar.

"Potongan tubuh dipisah-pisahkan menjadi tiga kresek, pelaku secara bergiliran membuang potongan tubuh dari korban berupa badan atau torso, kemudian tubuh anggota gerak di sungai aliran sungai Bango di dekat jembatan tadi. Pembuangan dengan cara dituang di dalam sungai sehingga hanyut tercecer," terang Danang Yudanto.

Proses pembuangan potongan itu sendiri ia lakukan ketika dini hari pada Selasa 17 Oktober 2023 saat suasana gelap dan kondisi jalan sepi. Sedangkan sisa bagian tubuh yakni kepala, telapak dua tangan, dan kaki dikuburkan di tepi sungai.

Kompol Danang menyatakan, mulai dari awal rekonstruksi di gang dekat rumah kos, sampai berakhir penguburan kepala korban, ada 21 adegan yang diperagakan oleh Abdul Rahman.

"Total 21 adegan. Dari hasil rekonstruksi ada beberapa hal rangkaian sesuai hasil penyidikan dan keterangan para saksi," kata Kasatreskrim Polresta Malang.

3. Pelaku sempat doakan korban dua kali.

Abdul Rahman, pelaku pembunuhan dan mutilasi jasad Adrian Prawono, ternyata punya cara unik menghormati korbannya. Doa pertama dilakukan saat pelaku membersihkan potongan tubuh pengusaha kafe asal Trenggilis Mejoyo, Surabaya, di kamar mandi rumah kosnya.

"Saat itu tersangka berdoa agar korban tenang di alam baka, itu di adegan ke-9 di dalam kamar mandi rumah kos tersangka," ujar Guntur Putra Abdi Wijaya, selaku penasehat hukum tersangka, pada Rabu (24/1/2024) seusai rekonstruksi.

Sementara pelaku mendoakan korbannya kedua kalinya saat menguburkan potongan kepala, telapak tangan dan kaki, di tepi Sungai Bango, yang berada di antara Gang 11 dan Gang 13 Jalan Raya Sawojajar. Terlihat pelaku memang kepalanya menengadah ke bawah sambil melafalkan beberapa kalimat doa ke korbannya seusai memendam bagian kepala, serta potongan telapak tangan - kaki Adrian.

"Setelah pelaku mengubur kepala dan telapak tangan dan kaki, pelaku sempat mendoakan korban, supaya arwah korban ini tenang, adegan ke-13," ucap Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto, secara terpisah.

2. Pelaku sempat mencuci potongan tubuh korban

Hal menarik juga terdapat di rekonstruksi yang dilaksanakan pada Rabu pagi (24/1/2024) sejak pukul 09.33 hingga pukul 10.57 WIB, yakni upaya pelaku membersihkan darah di potongan tubuh korban.

Tak tanggung-tanggung, Rahman yang juga tukang pijat ini disebut Kasatreskrim Polresta Malang, sampai mencuci potongan tubuh agar darahnya tidak tercecer ketika dimasukkan ke plastik besar untuk dibuang.

Pelaku sempat mencuci potongan tubuh tengah atau torso, sebelum diletakkan di ember, hingga dimasukkannya ke dalam kantong plastik berukuran besar, ternyata tersangka sempat membersihkan ceceran darah dari potongan tubuh Adrian.

"(Cecerah darah di luar kosan dari potongan tubuh korban) tidak, jadi (potongan tubuh korban) sudah dicuci, kemudian ditempatkan di dalam ember, dibagi menjadi tiga bagian. Kemudian secara bertahap dibuang kemudian pembuangannya dengan dituang di dalam sungai sehingga hanyut," papar Kompol Danang Yudanto.

1. Kucing jadi inspirasi pelaku mengubur kepala korban

Abdul Rahman memilih lokasi tepi sungai, yang berada di belakang permukiman warga. Lokasi memang sepi, jarang orang yang ke tepi sungai, kecuali untuk aktivitas memancing, dan menuju makam Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sawojajar.

Tetapi bukannya lokasi yang sepi, ternyata ada alasan khusus dari tersangka memilih lokasi penguburan di tepi Sungai Bango, di antara Gang 11 dan Gang 13, Kelurahan Sawojajar.

Menurutnya, ia sering kali menguburkan kucing di lokasi sekitar tempat penguburan kepala korban. Hal ini terungkap saat Rahman, memeragakan rekonstruksi di adegan 13, berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah kos pelaku, pada Rabu pagi (24/1/2024).

"Di sini biasanya tempat ngubur kucing," ucap Rahman, ketika ditanya jaksa dan penyidik kepolisian.

Rahman menuturkan, bila pemilihan lokasi penguburan itu terpikir setelahnya ia membuang kasur di jembatan Gang 11 Jalan Raya Sawojajar, yang merupakan akses jalan alternatif dari Sawojajar menuju Bunulrejo.

"Pas buang kasur sudah kepikiran (menguburkan kepala, telapak kaki dan tangan) di sini (di tepi Sungai Bango)," ujar pria kelahiran Probolinggo ini.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya