LONDON - Seorang wanita asal Inggris berusia 25 tahun meninggal mendadak karena syok anafilaksis setelah makan kue yang tidak disebutkan mengandung kacang.
Penari Órla Baxendale memakan camilan dari Stew Leonard's, jaringan toko kelontong di Amerika Serikat (AS) bagian timur laut, dan hal itu menyebabkan reaksi alergi yang parah.
Toko kelontong tersebut, bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, telah menarik kembali sejumlah kue Vanilla Florentine.
Stew Leonard's dalam sebuah postingan video tentang kematian Baxendale mengatakan sekitar 500 paket kue tersebut telah terjual.
Mereka telah meminta pelanggan untuk mengembalikan kue tersebut ke toko mereka.
Keluarga korban mengatakan kepada BBC bahwa Baxendale mengonsumsi kue tersebut saat berada di Connecticut, saat dia bersiap untuk tampil dalam peran utama adaptasi grup tari ‘Alice in Wonderland’.
“Baxendale selalu berhati-hati terhadap alergi kacangnya dan dia tidak pernah meninggalkan rumah tanpa EpiPen,” kata keluarganya.
Meskipun EpiPen Baxendale digunakan, hal itu tidak menyelamatkan nyawanya. Dia meninggal pada 11 Januari lalu.
Berasal dari East Lancashire, dia pindah ke New York City pada 2018 untuk mengejar karir menari.
“Dia adalah penari balet, kontemporer, dan Irlandia yang luar biasa yang merupakan perwujudan antusiasme, kekuatan, dan keindahan,” tulis obituari online-nya.
Keluarga Baxendale mengatakan kepada BBC bahwa dia berencana melakukan tur global dengan grup tarinya, MOMIX.
“Sebenarnya Órla mendapatkan lebih banyak hal dalam hidup dalam 25 tahun dibandingkan kebanyakan orang dalam seumur hidup, dan dia sekarang akan hidup dalam hati kita selamanya,” tambah keluarganya.
Sementara itu, Stew Leonard's mengeluarkan penarikan terbaru atas Kue Florentine Vanilla dan Cokelat pada Kamis (25/1/2024), menyusul penarikan sebelumnya minggu ini. Perusahaan ini mengatakan kue tersebut mengandung kacang dan telur yang tidak diumumkan dan bahwa mereka yang memiliki alergi terhadap salah satu makanan tersebut menghadapi risiko serius atau kehilangan nyawa akibat-reaksi alergi yang mengancam.
Produk tersebut telah dijual di dua kota Connecticut mulai 6 November 2023 dan tetap disimpan di rak hingga akhir tahun lalu.
Komisaris Perlindungan Konsumen Departemen Connecticut Bryan Cafferelli menyebut kematian Baxendale sebagai tragedi yang memilukan.
Dia mengatakan lembaga negara bagiannya bekerja sama dengan pejabat lokal dan federal serta negara bagian lain dalam upaya untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.
Presiden dan CEO Stew Leonard Stew Leonard Jr menuduh bahwa produsen mengubah bahan-bahannya dari kacang kedelai menjadi kacang tanah dan kepala keselamatan perusahaan tidak diberitahu tentang perubahan tersebut.
Pabrikan Long Island, Cookies United, menentang tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka memberi tahu Stew Leonard's pada Juli 2023 tentang perubahan resep tersebut.
Penasihat umum perusahaan tersebut mengatakan semua produk yang dikirimkan kepada mereka diberi label yang sesuai, dan menambahkan bahwa produk tersebut dijual dengan merek Stew Leonard dan dikemas ulang di perusahaan itu dengan label yang salah.
Pengacara yang mewakili keluarga Baxendale mengatakan dalam sebuah pernyataan online bahwa penyelidikan awal telah mengungkapkan bahwa kematian Órla terjadi karena kelalaian dan tindakan sembrono dari produsen dan/atau penjual.
Namun saat ini, tidak ada tuntutan hukum terhadap salah satu pihak.
(Susi Susanti)